Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penghargaan Lingkungan, Tanam Mangrove PT Letawa Raih Kalpataru

Untuk kesekian kali tanaman mangrove memberikan ganjaran penghargaan bagi yang menanam dan merawatnya.
Tanaman Mangrove/Jibi
Tanaman Mangrove/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk kesekian kali tanaman mangrove memberikan ganjaran penghargaan bagi yang menanam dan merawatnya.

Jika sebelumnya, perorangan yang memperoleh penghargaan lingkungan dan Kalpataru karena mencintai mangrove, kini perusahaan ternyata bisa juga meraih penghargaan itu.

Salah satu dan mungkin satu-satunya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang pertama kali mendapatkan penghargaan Kalpataru adalah PT Letawa, anak usaha Astra Agro Lestari Tbk. 

Berkat menanam dan melestarikan tanaman mangrove di sebuah pantai di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, PT Letawa dianugerahi Kalpataru oleh  Wakil Presiden Boediono yang diterima oleh Administratur PT Letawa Nyoman Sukram di Istana Negara, pada Kamis (5/6)

Menurut Indra Irawan, Direktur Astra Agro Lestari (AALI)  Area Sulawesi, menjelaskan PT Letawa telah menanam mangrove sejak 2009.

"Kami melibatkan masyarakat, terutama petambak udang dan ikan, serta petani menanam dan merawat mangrove, dan mereka menikmati serta mendapatkan keuntungan dari tanaman mangrove," ujarnya.

Salah satu keuntungan adalah kini semakin banyak panen udang dan ikan karena semakin berkembangnya biota laut yang berkembang di sekitar pantai.

Selain  bisa menahan abrasi air laut dan menambah hasil ternak ikan petambak, warga sekitar terutama petambak diajari cara membuat bandeng presto yang punya ekonomi lebih tinggi.

"Hingga kini, kami sudah merealisasikan menanam 157.000  pohon, dan dari target penanaman 37.000 pohon, kini terealisasi 25.000 pohon. Dengan demikian total tanaman mencapai 182.000 pohon dan kami targetkan sebanyak 192.000 pohon," ujarnya.

Dari 157.000 pohon yang ditanam itu berada lahan seluas 262 hektare di tiga desa, yakni  Jengeng, Tikee Muara, dan Desa Ako di Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar.

PT Letawa juga telah meraih penghargaan dari Bupati Mamuju Utara dan Gubernur Sulbar sebagai perusahaan penyelamat lingkungan di Sulbar.

Kepala Divisi Safety, Health and Environment PT Astra Agro Lestari Tbk Slamet Riyadi menambahkan perseroan menetapkan empat pilar dalam menjalankan program CSR. Empat pilar itu adalah  pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesehatan, dan penyelamatan lingkungan.

"Letawa akan mengembangkan teknologi untuk mengolah buah mangrove untuk dijadikan sirup dan keripik.Kami juga tengah menjajaki untuk membangun penangkaran maleo," kata Nyoman Sukram.

Dampak lain penanaman mangrove, sambungnya, adalah banyak burung endemik langka yang kini tinggal di kawasan itu, sekitar ratusan jenis, termasuk burung Maleo yang langka.

"Kami sedang merancang program untuk menjadi kawasan mangrove sebagai objek ekowisata di Sulbar," ujar Ridwan, safety health environment PT Letawa.

Dia menjekaskan perusahaan akan membuat ekowisata dengan membangun jalan setapak dan membuat satu pondok sebagai media pembelajaran warga dan pelajar. "Kami punya cita-cita ekowisata mangrove bisa menjadi pusat mangrovisasi di Sulbar."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper