Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerusakan Jalur Bandung-Cirebon Hambat Distribusi Barang

Apindo Jawa Barat meminta pemerintah segera memperbaiki jalur Cirebon-Bandung yang banyak hancur akibat tonase kendaraan berlebihan sehingga mengganggu aktivitas perindustrian maupun distribusi barang di Jabar.

Bisnis.com, BANDUNG-- Apindo Jawa Barat meminta pemerintah segera memperbaiki jalur Cirebon-Bandung yang banyak hancur akibat tonase kendaraan berlebihan sehingga mengganggu aktivitas perindustrian maupun distribusi barang di Jabar.

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan akibat rusaknya jalan waktu tempuh Cirebon-Bandung saat ini mencapai enam jam lebih, jauh lebih lama dibandingkan dengan kondisi normal sekitar tiga jam.

Dengan demikian, seharusnya pemerintah lebih intensif melakukan pengawasan terhadap kendaraan yang melebihi tonase di ruas jalan tersebut.

“Selama ini pemerintah dirasa kurang memperhatikan jalur Cirebon-Bandung, padahal jalur ini sangat sentral untuk kegiatan perindustrian maupun distribusi barang,” katanya, Kamis (12/6/2014).

Apalagi, katanya, jelang Ramadan dan Lebaran proses distribusi barang bisa tersendat akibat belum diperbaikinya jalan. Sehingga hal ini menyebabkan keterlambatan pengiriman barang ke sejumlah wilayah. "Harga-harga pasti naik karena distribusi barang terlambat," jelasnya.

Selain menghambat jalur distribusi barang di jalur Bandung-Cirebon, kerusakan jalan yang terjadi juga membuat kalangan pengusaha angkutan penumpang mengeluh karena okupansi penumpang bus semakin menurun.

Ketika dihubungi terpisah, Sekretaris DPC Organda Kota Cirebon Karsono mengatakan akibat kerusakan jalan di Jalur Cirebon-Bandung, kalangan pengusaha angkutan (bus) mengalami penurunan pendapatan karena penumpang kebanyakan beralih memakai sarana transportasi lain untuk Bandung-Cirebon.

“Jalan rusak dan kerap macet mengakibatkan penumpang lebih memilih menggunakan kereta api untuk Bandung-Cirebon,” ujarnya.

Karsono menambahkan sebagian besar pengusaha bus mengeluhkan dampak kerusakan jalur yang mengakibatkan menurunnya pendapatan sehingga mereka kesulitan menutup biaya operasional bus.

“Apalagi musim mudik Idulfitri 2014 sudah dekat, dan kami khawatir okupansi penumpang di bus Bandung-Cirebon anjlok,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper