Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RICS : Harga Rumah di Inggris Tumbuh Lampaui Estimasi

Kendati harga rumah di Inggris tumbuh melampaui ekspektasi pada Mei tahun ini, level kenaikan pada beberapa tahun mendatang melaju stabil.
/Londonandpartners
/Londonandpartners

Bisnis.com, LONDON—Kendati harga rumah di Inggris tumbuh melampaui ekspektasi pada Mei tahun ini, level kenaikan pada beberapa tahun mendatang melaju stabil. Pasalnya, pemerintah memberlakukan pengetatan kredit sehingga akan mengerem permintaan rumah.

Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) mengatakan harga rumah meningkat menjadi +57 pada Mei 2014 dari +55 bulan sebelumnya. Capaian tersebut mendekati posisi Maret +58, angka tertinggi selama 12 tahun.

Penguatan sekor perumahan telah menaikkan spekulasi terkait kenaikan suku bunga Bank of England (BOE).

BOE sempat mengungkapkan pihaknya akan mengatasi overheating perumahan melalui pengontrolan kredit terlebih dahulu, sehingga kenaikan suku bunga tidak akan menghambat pemulihan ekonomi.

Persetujuan kredit perumahan telah merosot tajam pada beberapa bulan dan survei RICS ini juga menunjukkan turunnya jumlah rumah baru di pasaran pada bulan lalu. Tidak hanya itu, London, kota dengan tingkat kenaikan rumah paling cepat, mengalami penurunan pemintaan sejak Juni 2012.

“Ada beberapa faktor di balik kondisi pasar properti Inggris yaitu pengetatan kredit, kicauan adanya gelembung perumahan di media, dan retorika BOE yang telah membentuk ekspektasi,” ucap Josh Miller, Ketua Ekonom RICS di London, Kamis (12/6).  

Masih berdasarkan survei RICS, ekspektasi kenaikan harga selama beberapa tahun ke depan juga menyentuh level terendah sejak Desember tahun lalu. Responden memperkirakan harga rumah tumbuh 3,6% selam 12 bulan mendatang, lebih rendah dari prediksi pada April yaitu naik 3,9%.

Regulasi pengetatan kredit terhadap perumahan mulai diadopsi April lalu, yang mensyaratkan criteria yang ketat atas kemampuan membayar kredit perumahan.

Sebelumnya, Gubernur BOE Mark Carney berpendapat momentum di pasar properti mampu mengancam pemulihan ekonomi Inggris. (Reuters/57)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper