Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasional Gedung Baru RSUD Kota Bekasi Diundur

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pemerintah Kota Bekasi terpaksa mengundur waktu operasional gedung baru akibat kendala teknis pengadaan barang/lelang meubelair.

Bisnis.com, BEKASI—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pemerintah Kota Bekasi terpaksa mengundur waktu operasional gedung baru akibat kendala teknis pengadaan barang/lelang meubelair.

"Ada banyak sekali item barang yang dilelang, mulai dari meja ruang tunggu, kursi tunggu, peralatan periksa pasien, dan sejumlah perlengkapan untuk kamar ruang rawat," ungkap Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati di Bekasi, seperti dikutip laman Bekasi Kota, Selasa (10/6/2014).

Menurut dia, kegiatan lelang meubelair semula di agendakan berlangsung pada Juni 2014, namun terpaksa diundur akibat kendala teknis dan akan kembali dilelang pada awal Juli 2014 dan ditargetkan akhir Juli sudah bisa beroperasi.

“Total dana yang diperuntukkan bagi kegiatan lelang meubelair itu berjumlah Rp1 miliar yang bersumber dari APBD Kota Bekasi 2014," tambahnya.

Dikatakan Titi, perluasan bangunan rumah sakit yang terletak di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, itu menelan dana APBD hingga Rp96 miliar tersebut merupakan program multi proyek Pemerintah Kota Bekasi dan pihaknya tetap akan mengoperasikan gedung baru tersebut meski Sumber Daya Manusia (SDM) di gedung baru itu masih terbatas.

"SDM akan kita penuhi secara bertahap karena hingga saat ini kita belum memperoleh tambahan biaya untuk gaji karyawan," katanya.

Ia juga menjelaskan dalam operasionalnya hanya sebagian saja kapasitas gedung yang diperuntukkan bagi warga tingkat ekonomi menengah dan atas.

Selebihnya tetap diperuntukkan bagi warga tidak mampu, adapun bentuk layanan bagi warga mampu itu dipersiapkan di poliklinik eksekutif yang rencananya menempati lantai tiga.

Menurutnya, pengadaan poliklinik eksekutif ini merupakan aspirasi dari sebagian pasien yang mengingini pelayanan tanpa antre meski harus mengeluarkan biaya pengobatan lebih besar.

"Kalau di persentasekan, hanya 5 % yang diperuntukkan bagi layanan VIP,” paparnya.

Menurutnya, 5% lainnya untuk kelas utama, dan sisanya sebesar 90% tetap untuk pasien umum yang memanfaatkan program Badan Pelaksana Jaminan Sosial bidang kesehatan.

"Sejumlah layanan yang ditingkatkan dengan hadirnya gedung baru itu antara lain penambahan ruang ICU dari semula lima kamar menjadi sepuluh kamar, Kamar operasi pun bertambah dari lima unit menjadi sepuluh unit," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper