Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPERASI PASAR: Pemkot Bekasi Gelar OP Pekan Depan

Mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan harga sembako, Pemkot Bekasi bakal menggelar operasi pasar menjelang Ramadan dan Lebaran.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BEKASI -- Mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan harga sembako, Pemkot Bekasi bakal menggelar operasi pasar menjelang Ramadan dan Lebaran.

Iwan Jenewanto, Kepala Bidang Teknis Perpasaran Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi mengatakan operasi pasar dilakukan dengan mengecek perkembangan harga pasar di sejumlah pasar tradisional.

Secara teknis, pihaknya akan berkomunikasi intensif dengan kepala pasar.

"Kami akan gelar operasi pasar mulai pekan depan," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/6/2014).

Iwan memaparkan, Pemkot Bekasi tidak berhak ikut campur dalam penentuan kenaikan harga sembako di pasaran.

Namun setidaknya, kata dia, Pemkot bisa mengontrol fluktuasi kenaikan harga. Pasalnya, kenaikan harga berkaitan dengan melonjaknya permintaan sementara pasokan sedikit.

"Jika permintaan dan pasokan seimbang, harga bisa stabil. Apabila ada kenaikan pun, tidak begitu banyak," paparnya.

Ia menambahkan, Pemkot juga bakal menggelar bazar pasar murah H-4 Lebaran selama 2 hari.

Pelaksanaan bazar dikhususkan untuk kalangan bawah, seluruh barang yang dijual lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran.

"Karena kami kerjasama dengan para pemilik perusahaan secara langsung, jadi soal harga lebih murah," ujarnya.

Di sisi lain, dia menyebutkan, sejumlah komoditi sembako yang dimungkinkan mengalami kenaikan harga, katanya, antara lain beras naik Rp1.000/kg-Rp1.500/kg, daging ayam naik sekitar Rp3.000/kg-Rp7.000/kg, kacang-kacangan naik sekitar Rp1.500/kg-Rp2.500/kg.

Menurut Iwan, kenaikan tersebut termasuk kategori wajar yang terjadi menjelang hari-hari besar Islam, Natal dan Tahun Baru.

Bahrudin, Kasi Pasar Tradisional Dispera Kota Bekasi menyatakan konsumsi masyarakat Bekasi naik 7%-8% menjelang Puasa dan Lebaran.

"Sekarang orang sedang disibukkan dengan urusan biaya sekolah anaknya. Untuk permintaan belum begitu banyak," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper