Bisnis.com, BALIKPAPAN--Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan agar ada sinergi antara petani buah lokal dan pelaku usaha lainnya guna meningkatkan penetrasi pemasaran produk buah lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kaltim Ibrahim mengatakan kerja sama bisa dilakukan langsung secara business to business antara petani dan pengusaha. Tentunya, ada standar kelayakan buah yang disajikan sehingga memiliki kualitas yang baik.
“Misalnya bekerja sama dengan perhotelan atau biro perjalanan sehingga bisa meningkatkan konsumsi buah lokal,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (8/6/2014).
Konsumsi buah hasil petani lokal, menurutnya, akan memberi dampak yang luas baik bagi petani maupun bagi pariwisata daerah. Dia menyebutkan konsumen akan mempertimbangkan keinginan untuk kembali ke suatu daerah ketika memiliki kekhasan tertentu termasuk dari buah-buahan.
Ibrahim juga menegaskan konsumsi buah lokal akan menekan konsumsi buah impor yang selama ini cenderung digemari oleh konsumen. Padahal, buah impor yang sampai ke tangan konsumen itu memerlukan waktu yang lama sehingga dari segi gizi maupun dampak kesehatan lainnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan buah lokal.
“Kalau buah impor harus diangkut menggunakan transportasi dari negara asalnya. Tentunya ada perlakuan khusus agar buah itu tidak cepat busuk. Yang pasti kandungan air dalam buah akan habis,” katanya.
Ibrahim memaparkan iset para ahli yang mengatakan orang yang mengonsumsi pangan yang mengandung residu pestisida, walaupun dalam kandungan yang rendah tenyata mampu menyebabkan demaskulinisasi yang akan mengganggu perkembangan organ reproduksi.
"Dampak buruk lainnya adalah mengganggu perkembangan mental anak. Makanya, jangan keburu bangga kalau bisa menikmati buah impor. Teliti dulu sebelum membeli," tandasnya.
Sebelumnya, Plt. Sekda Provinsi Kaltim Rusmadi mengatakan dalam kerja sama itu petani juga harus mengemas produknya dengan baik sehingga layak untuk dipasarkan. Selain itu, kualitas produk juga harus dijaga agar konsumen tidak kecewa ketika membeli produk itu berulang-ulang.
Ketua BPC PHRI Kota Balikpapan Yulidar Gani mengatakan telah ada kerja sama antara perhotelan dan industri kecil dan menengah di Balikpapan untuk membantu memasarkan produk. “Misalnya dengan mempergunakan produk IKM untuk bahan olahan makanan kami atau ketika ada tamu yang mencari oleh-oleh, kami arahkan menuju produk IKM tersebut,” katanya.
Kendati demikian, dia berharap IKM yang digandeng bisa berkomitmen untuk bekerja sama secara berkelanjutan. Ini karena keberlangsungan stok barang akan menjadi kebutuhan dasar selain kualitas produk yang dihasilkan oleh masing-masing IKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
petani