Bisnis.com, WASHINGTON--World Bank akhirnya mengesahkan investasi di Rusia untuk pertama kalinya sejak Presiden Vladimir Putin melakukan aneksasi ke Krimea, meski tidak mendapat dukungan dari Kanada dan Amerika Serikat.
Juru bicara World Bank, Serene Jweied menyampaikan pemberi pinjaman swasta The International Finance Corp mengusulkan paket bagiannya sebesar 250 juta euro (US$340 juta) yang memmungkinkan perusahaan ritel Prancis Groupe Auschan SA untuk melakukan ekspansi di Rusia, Vietnam, dan beberapa negara berkembang lain.
Kesepakatan tersebut menimbulkan perdebatan mengenai bagaimana memproses sanksi ekonomi untuk menghukum Rusia atas aksinya di Ukraina.
“Kanada memegang prinsip bahwa kami menolak proyek ini karena akan memberikan keuntungan bagi Rusia. Rusia tidak bisa melakukan apa yang dapat dilakukan negara berdaulat,” kaya Menteri Keuangan Kanada, Joe Oliver menanggapi putusan World Bank tersebut, Rabu (3/6/2014)
Dalam situs resminya, Bank Dunia mendeskripsikan proyek tersebut sebagai investasi yang akan memberikan akses lebih baik pada konsumen berpendapatan kecil-menengah untuk mendapatkan produk berkualitas. Kemungkinan besar, Auchan juga akan beroperasi di daerah perbatasa Rusia.
Dengan lebih dari 300.000 pegawai, Auchan memiliki 1500 hypermarket-supermarket di 15 negara di dunia.