Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Samarinda Lumpuh Akibat Banjir Pada Hari Ini (1/6/2014)

Hujan yang turun, pada Minggu (1/6/2014) pagi berlangsung satu jam, membuat ruas jalan protokol dan beberapa titik di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kembali lumpuh.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, SAMARINDA - Hujan yang turun, pada Minggu (1/6/2014) pagi berlangsung satu jam, membuat ruas jalan protokol dan beberapa titik di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kembali lumpuh.

Ini terlihat seperti di persimpangan Vorvoo yang merupakan pusat kota kembali terendam banjir. Kondisi ini melumpuhkan aktivitas di daerah sekitar tersebut karena jalanan yang tak bisa dilalui para pengendara motor dan mobil.

Pengamatan Bisnis.com di lapangan, hanya beberapa kendaraan ukuran besar dan tinggi yang bisa melalui banjir. Tapi, pengendara motor terpaksa harus berjalan kaki menyeret kendaraan mereka karena mogok terendam banjir.

Banjir di Samarinda semakin parah akibat daerah pusat kota tak memiliki sarana pengendali banjir seperti volder, waduk dan daerah resapan air. Kondisi ini diperparah buruknya sistem drainase yang tak bisa menampung limpahan air hujan. "Hujan sebentar saja, Samarinda sudah banjir. Pemerintah mestinya cepat tangani bencana banjir," ujar Rudi, pengendara motor.

Tak hanya pusat kota, namun ruas jalan menghubungkan kota Samarinda seperti ke kota Bontang di Kecamatan Samarinda Utara dan Samarinda Seberang menghubungkan kota Balikpapan kerap terputus jalannya akibat terendam banjir.

Sebelumnya, pada 28 Mei 2014 lalu, banjir menggenang di Jl Cipto Mangunkusumo dan Jl Rapak Dalam Samarinda Seberang. Ketinggian air ketika itu sampai dada orang dewasa. Sehingga kendaraan yang hendak ke arah kota Balikpapan mengalami kemacetan yang panjang.

Kemudian, pada 29 Mei 2014 malam hari, giliran Jl DI Panjaitan Samarinda Utara yang merupakan ruas jalan menuju kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur terendam banjir. Para pengendara motor melintas jalan itu terpaksa menunggu air surut untuk melanjutkan perjalanannya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Bandara Temindung Samarinda Sutrisno mengatakan warga harus terus mewaspadai musibah banjir yang terus terjadi karena curah hujan yang terus menerus turun kategori sedang 66 milimeter hingga dibawah 100 milimeter.

"Memang dalam sepekan ini hujan turun karena terjadi musim pancaroba. Kemudian masuk musim kemarau di bulan Juni dan Juli 2014," ujar Sutrisno. (K26)

Keterangan Foto : Para pengendara motor melintasi banjir dengan berjalan kaki dan menyeret kendaraan mereka akibat mogok terendam air di Jl Dr Soetomo, Minggu (1/6). Banjir di Samarinda kini semakin meluas dan melumpuhkan aktivitas ekonomi akibat beberapa ruas jalan terputus terendam banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper