Bisnis.com, JAKARTA--Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindag) Kota Bekasi tahun ini mengucurkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar untuk membantu pertumbuhan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Besaran dana tersebut diperoleh dari bantuan pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp1 miliar, sedangkan Kota Bekasi sendiri menyumbangkan dana bantuan senilai Rp2,5 miliar yang diperoleh dari APBD Kota Bekasi.
Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi Jainuddin Sitanggang mengatakan dana sebesar Rp3,5 miliar difungsikan untuk membantu pelaku IKM dan UMKM untuk tetap bisa eksis berproduksi.
Dia mengakui pelaku IKM mainan boneka di Kota Bekasi merasa terpukul dengan pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib untuk produksi mainan anak pada 1 Mei tahun ini.
“Kami tidak ingin IKM terpuruk dengan adanya SNI Wajib. Maka dari itu, kami memberikan pelatihan dan pengarahan agar usaha mereka tetap jalan,” papar Jainuddin kepada Bisnis, Rabu (28/5/2014).
Pendiri Himpunan Pengrajin Boneka Indonesia (HIPBI) Anang Sujana menyambut gembira atas keterlibatan Pemkot Bekasi dalam memberikan arahan dan masukan kepada pelaku usaha.
“Kami berharap, produksi mainan boneka tetap berjalan. Adapun produk yang belum ber-SNI diupayakan secara bersama untuk didaftarkan atas nama koperasi atau yang lain,” ujarnya.
