Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agum Gumelar Didesak Ungkap Kasus Pemberhentian Prabowo

Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi mendesak Agum Gumelar selaku Ketua Persatuan Purnawirawan TNI dan POLRI (Pepabri) membuka dokumen Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memberhentikan Prabowo Subianto pada 1998 lalu.
Prabowo dan Jokowi. Pepabri didesak ungkap pemberhentian Prabowo pada 1998/JIBI
Prabowo dan Jokowi. Pepabri didesak ungkap pemberhentian Prabowo pada 1998/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi mendesak Agum Gumelar selaku Ketua Persatuan Purnawirawan TNI dan POLRI (Pepabri) membuka dokumen Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memberhentikan Prabowo Subianto pada 1998 lalu.

Hendardi mengatakan dokumen tersebut penting diketahui publik lantaran mantan Danjen Kopassus tersebut saat ini mencalonkan diri jadi Presiden di Pilpres 2014 mendatang. Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai Wakil Presiden.

Dia khawatir pencapresan Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra dan beberapa mitra koalisinya akan mencederai publik. Untuk itu, pemecatan Prabowo harus diinformasikan kepada khalayak.

"Makanya kami ingin tahu, Prabowo dipecat karena apa. Dengan adanya audiensi dengan Pepabri ini setidaknya bisa membantu untuk membongkar soal dokumen DKP tersebut," katanya di Kantor Pepabri Jakarta, Senin (26/5/2014).

Namun, audiensi yang sudah dijadwalkan antara Koalisi Melawan Lupa dan Korban HAM seminggu lalu mendadak dibatalkan sepihak oleh Agum Gumelar. Agum sendiri tidak menjelaskan secara detil alasan pembatalan tersebut.

"Tadinya hari ini (26/5/2014) kami akan audiensi dengan Pepabri lantaran sebelumnya sudah dijadwalkan. Tapi tiba-tiba batal," paparnya.
Koalisi yang terdiri dari Imparsial, Kontras, YLBHI, Setara institute, ICW, Elsam dan keluarga korban HAM tersebut rencananya akan menjadwalkan ulang audiensi dalam waktu dekat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper