Bisnis.com, JAKARTA - Tersiar kabar di media sosial pemenang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dahlan Iskan (Menteri BUMN), memutuskan mendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
Tersiarnya informasi itu membuat para relawan Dahlan Iskan (Dahlanis) bertanya-tanya, apakah benar Dahlan Iskan sudah resmi mendukung Jokowi-JK atau Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).
Sejauh ini Dahlan Iskan belum memberikan pernyataan resmi terkait sikap politiknya menghadapi Pilpres.
Namun Joko Intarto, koordinator media/jubir Dahlan Iskan memberikan penjelasannya sebagai berikut:
"Hampir setiap hari ada Dahlanis bertanya kepada saya soal siapa yang akan didukung Dahlan Iskan: Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta. Lewat inbox, BBM atau SMS dan telepon.
Sebagai pendukung Dahlan Iskan dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat, saya bisa memahami kegalauan kawan-kawan. Hampir dua tahun mereka berjuang mengusung Dahlan Iskan untuk merebut kemenangan dalam konvensi.
Kerja keras mereka telah berhasil. Namun tiket melayang tak jelas rimbanya. Cokelatnya diambil orang dan orangnya ternyata sedang diet sehingga tidak boleh makan coklat. Alhasil cokelat itu akhirnya disimpan di dalam kulkas untuk dilihat-lihat sesekali.
Bila melihat hubungan antara Dahlan Iskan dengan Jokowi, JK, Prabowo dan Hatta, rasanya sulit bagi Dahlan Iskan untuk menentukan sikap mau memilih siapa. Keempat tokoh capres/cawapres yang maju sama-sama dekat dengan Dahlan Iskan. Dekat dalam dalam kaca mata profesional dan dekat dalam emosional.
Dengan Jokowi, Dahlan sangat sering membantu kesulitan Pemda DKI seperti dalam mengurai persoalan MRT (manajemen lama) dengan menarik PT Adhi Karya dari perselisihan. Juga membantu menyedot banjir Pluit dengan pompa apung. Memikirkan model pengembangan rumah susun untuk masyarakat miskin dan mengurai kemacetan.
Dengan JK apalagi. Dahlan Iskan sangat dekat dengan tokoh pengusaha sekaligus politisi dari Makassar itu. Bersama-sama, Dahlan Iskan dan JK merupakan pemegang saham di Harian Fajar yang sekarang menjadi koran terbesar di Indonesia Timur. Dari Harian Fajar, lahirlah lembaga pendidikan, bisnis properti, operator hotel, pabrik semen dan lebih dari 100 koran yang terbit di Sumatera, Jawa hingga Sulawesii
Dengan Prabowo, sepengetahuan saya, memang belum pernah bersama-sama dalam mengerjakan program tertentu. Namun, sebagai wartawan senior, Dahlan Iskan mengenal betul pribadi Prabowo. Apalagi, sebagian tim sukses Prabowo, juga sahabat-sahabat Dahlan seperti Nanik S Deyang dan Budi Purnomo dan lain-lain.
Bagaimana dengan Hatta? Terhadap tokoh yang satu ini, Dahlan Iskan jelas sudah bersama-sama selama hampir empat tahun. Sejak menjadi Dirut PLN hingga Menteri BUMN. Kedua bidang itu berada di bawah koordinasi Hatta sewaktu masih menjabat sebagai Menko Perekonomian.
Pertanyaan lainnya, apakah Dahlan Iskan perlu membuat gerakan mendukung salah satu pasangan capres/cawapres saat ini maju? Untuk apa? Apakah Dahlan berambisi menjadi menteri di kabinet pemenang Pilpres?
Setahu saya, Dahlan Iskan adalah tokoh profesional, bukan tokoh politik. Beda profesional dan tokoh politik ada pada strateginya dalam mendapatkan kedudukan.
Tokoh profesional menjadi pejabat karena kompetensinya. Sedangkan politisi menjadi pejabat karena ‘’kompromi’’. Para profesional umumnya menjadi menteri karena diminta. Sedangkan politisi menjadi menteri karena menawar-nawarkan diri.
Saya pribadi berkesimpulan, Dahlan Iskan tidak akan mengarahkan dukungan kepada capres/cawapres tertentu. Bukan karena kehilangan cokelat, tetapi karena Dahlan Iskan memahami bahwa ratusan juta rakyatlah yang berhak menentukan pilihan."