Bisnis.com, BEKASI--Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bekasi menolak keras pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada hari libur yang diwacanakan pemerintah pusat. Pasalnya, pembatasan BBM itu akan menghambat distribusi barang dan menurunkan kapasitas produksi hingga 30%.
Kendati masih sebatas wacana dan akan dikaji ulang, Sekretaris Eksekutif Kadin Kota Bekasi Sugiarto tegas menolak rencana tersebut. Pihaknya mengatakan pembatasan BBM akan merugikan kalangan pengusaha dan masyarakat pada umumnya.
Dia berdalih, kalangan pebisnis akan merasa terganggu dengan pembatasan BBM pada hari libur dengan asumsi moda transportasi untuk pengiriman barang akan terhambat. Selain itu, dampak lainnya pada penurunan kapasitas produksi.
“Kebijakan itu jelas sangat merugikan dunia usaha. Saat ini pebisnis sedang megap-megap dengan kenaikan tarif industri 38,9%-64,7%, sekarang malah ditambah wacana begituan [pembatasan BBM bersubsidi di hari libur]. Bisa jadi produksi menurun sekitar 30%,” papar Sugiarto saat ditemui Bisnis.com di kantornya, Jumat (23/5/2014).
Dalam menjalankan aktivitas industri, menurut Sugiarto, pelaku usaha tidak pernah mempertimbangkan hari aktif dan hari libur. Artinya, waktu yang dibutuhkan pebisnis bisa overtime karena harus mengejar target atau kinerja produksi yang tidak bisa ditinggalkan sewaktu-waktu.
Pihaknya meminta kepada pemerintah pusat untuk membatalkan wacana pembatasan BBM subsidi di hari libur yang berdampak besar bagi semua lapisan masyarakat.
“Belum lagi karyawan harus berangkat atau lembur di hari libur, tentu mereka tidak mau terhambat gara-gara kebijakan tersebut. Perlu kajian yang cukup matang,” paparnya.