Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Bekasi Kaji Aeromovel, Investasi Rp75 Miliar/Km

Pemkot Bekasi dan investor lokal akan menjajaki kerja sama pengembangan transportasi massal aeromovel dengan nilai investasi sekitar Rp75 miliar per kilometer.

Bisnis.com, BEKASI—Pemkot Bekasi dan investor lokal akan menjajaki kerja sama pengembangan transportasi massal aeromovel dengan nilai investasi sekitar Rp75 miliar per kilometer.

Aeromovel merupakan salah satu jenis kereta api yang dijalankan dengan tenaga magnet di bagian bawahnya. Adapun, mesin penggerak aeromovel menggunakan tenaga angin atau blower.

Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan adanya transportasi massal aeromovel merupakan solusi untuk mengurai kemacetan di Kota Patriot. Selain itu, kata dia, kehadiran transportasi aeromovel dapat diintegrasikan dengan kawasan perumahan dan perniagaan.

“Bentuknya [aeromovel] mirip monorel, tapi tenaga kereta digerakkan dengan blower. Jadi rutenya bisa melalui perumahan yang menghubungkan pusat keramaian dan mal,” papar Syaikhu, Kamis (22/5/2014).

Dia mengatakan aeromovel merupakan transportasi ramah lingkungan dengan biaya investasi lebih murah daripada monorel. Menurut Syaikhu, teknologi aeromovel langsung didatangkan dari Brasil dengan perawatan dan pembiayaan lebih mudah. Pihaknya optimis masyarakat Kota Bekasi akan menerima kemunculan transportasi tersebut.

“Investasinya sekitar Rp75 miliar per km. Tinggal dikalikan berapa kilometer jalur yang akan dilewati aeromovel. Makanya, kami sedang menjajaki dengan investor lokal untuk menghadirkan transportasi ini,” paparnya.

Kendati demikian, Syaikhu belum bisa menyebut kepastian waktu transportasi massal itu bisa terealisasi. Pasalnya, pengadaan aeromovel harus melalui beberapa tahap kajian maupun studi kelayakan.

Pihaknya mengatakan gagasan itu muncul dari penawaran salah satu investor lokal kepada Pemkot Bekasi. Pembahasan akan berlanjut setelah melakukan perbincangan dengan sejumlah dinas terkait.

“Ini proyek besar yang membutuhkan perhitungan cermat. Proyek ini juga tidak menggunakan APBD Kota Bekasi karena prosesnya cukup lama. Teknisnya seperti apa, nanti menunggu pembahasan berikutnya,” ujar dia.

Syaikhu melanjutkan aeromovel itu juga bisa dikembangkan menjadi transportasi pengumpan ke sejumlah daerah perbatasan dengan DKI Jakarta.

Konsepnya seperti Armada Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan bus Transjakarta, tapi transportasi ini dalam bentuk kereta api.

Teknologi mesin yang dipakai, menurutnya, diperkirakan cukup ideal untuk dioperasikan dalam sebuah kota metropolitan layaknya Kota Bekasi. "Karena transportasi dalam kota, laju kecepatannya antara 60 km hingga 70 km per jam," tuturnya.

Kota Bekasi, ujarnya, merupakan daerah kedua yang ditawarkan konsep aeromovel setelah Kota Bandung Tapi sampai sekarang belum ada satu pun daerah yang telah merealisasikan wacana tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper