Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Pleno Partai Golkar tadi malam (23/5/2014) membahas laporan hasil koalisi dengan Partai Gerindra dan sama sekali tidak menyinggung mengenai kinerja Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) yang tidak sesuai harapan partai.
Ketua DPP Partai Golkar Mahyudin mengatakan beberapa kader sempat menyampaikan apresiasi kepada ARB karena telah bertindak bijaksana dengan tidak membuka poros baru dan mendukung kubu Prabowo Subianto tanpa syarat.
“Semua dapat memahami dan memaklumi penjelasan Ketum terkait koalisi dengan Gerindra. Beberapa kader malah menyampaikan rasa bangganya pada ARB, karena tidak mudah ya dengan posisinya yang sudah bersiap selama dua tahun, dengan pembiayaan yang tidak kecil pula, namun legawa mendukung Prabowo,” katanya kepada Bisnis.com.
Mahyudin menjelaskan isu Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dipercepat hanyalah blow up dari kader partainya yang ingin cepat bersaing mendapatkan posisi Ketua Umum Golkar
“Hasil Munas itu kan sifatnya mengikat untuk dipatuhi, maka Munas akan dijadwalkan lima tahun sekali sesuai jadwal,” katanya.
“ARB sudah diberikan mandat penuh Rapimnas untuk menentukan arah koalisi. Maka tidak ada alasan untuk menilai Ketum tidak pantas lagi ada diposisinya. Itu hanya oknum-oknum yang tidak sabar untuk jadi Ketua Umum," tambahnya.
Rapat Pleno Partai Golkar tadi malam membahas dua poin penting yakni penyampaian hasil laporan Ketua Umum mengenai arah koalisi Golkar menuju Gerindra dan langkah-langkah strategis partai Golkar dalam upaya pemenangan kandidat Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.