Bisnis.com, SEMARANG--Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang mengeluhkan pemadaman listrik yang kerap terjadi, padahal penaikan tarif baru saja diberlakukan.
Ketua API Kota Semarang Agung Wahono menuturkan penaikan tarif tenaga listrik kalangan industri pada awal Mei 2014 harus diiringi oleh peningkatan kualitas pelayanan. Namun, pemadaman listrik justru sering terjadi.
"Kualitas pelayanan harusnya ditingkatkan, nyatanya sering ada pemadaman, ini sangat mengganggu produksi," katanya, Selasa (20/5/2014).
Agung menuturkan pemadaman listrik membuat industri harus mengoperasikan genset dan mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar.
"PLN kasih pengumuman via telpon kalau akan ada pemadaman, jadi kami siap-siap switching ke genset supaya proses produksi tidak berhenti. Kalau listrik sering padam tiba-tiba, mesin juga bisa rusak," ujarnya.
Selain menimpa kalangan industri dan rumah tangga, pemadaman listrik juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Hal tersebut dikhawatirkan mengganggu arus bongkar-muat dan distribusi petikemas di pelabuhan.
"Kalau listrik padam saat mengangkat kontainer kan ada risiko kecelakaan, kalau sampai rusak tentu merugikan pemilik kontainer," kata Agung.
Sebelumnya, General Manajer Pelindo III Terminal Petikemas Semarang (TPKS) Iwan Sabathini sempat mengeluhkan stabilitas pasokan listrik PT PLN di areal pelabuhan.
"Saat ini kita punya kendala serius, yaitu turunnya voltage listrik. Kalau mati malah tidak apa-apa, masih bisa dibantu genset, yang repot itu kalau tegangan turun," imbuhnya.
Produsen Tekstil Semarang Keluhkan Pemadaman Listrik
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang mengeluhkan pemadaman listrik yang kerap terjadi, padahal penaikan tarif baru saja diberlakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
26 menit yang lalu