Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan akan menggelar Pameran Bursa Kerja atau Job Market Fair (JMF) secara berkala dua kali dalam setahun dalam upaya mengurangi angka pencari kerja sekaligus menekan angka pengangguran di daerah tersebut.
Wakil Wali Kota Balikpapan Heru Bambang mengatakan pameran bursa kerja bisa menjadi jembatan bagi para pencari kerja dan perusahaan untuk saling berinteraksi. Selama ini, baik para pencari kerja dan perusahaan belum memiliki tempat representatif sebagai lokasi untuk saling berinteraksi dan bersinergi positif.
“Karena itu, kami rencanakan penyelenggaraan Job Market Fair semacam ini bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Kami akan dorong Disnakersos,” ujarnya kepada wartawan usai membuka JMF 2014, Selasa (20/5/2014).
Penurunan industri batu bara di Kalimantan Timur menyebabkan perusahaan melakukan efisiensi di segala bidang termasuk karyawan. Karena itu, apabila tidak disikapi dengan serius angka pengangguran akan meningkat yang akan menjadi awal penyebab turunnya kualitas hidup.
Berdasarkan data dari Disnakersos Kota Balikpapan, angka pencari kerja yang terdaftar mencapai 5.300 pada 2013. Angka ini tidka mencerminkan angka pengangguran sesungguhnya karena ada pencari kerja yang tidak terdaftar oleh Disnakersos Kota Balikpapan.
“Kalau [JMF] bisa digelar dua kali dalam setahun, tentunya penyerapan tenaga kerja akan lebih optimal,” katanya.
Kepala Bidang Pengembangan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakersos Balikpapan Bambang Supriyanto mengakui pihaknya sudah berencana untuk menggelar event JMF sebanyak dua kali di tahun ini. Rencananya, JMF 2014 yang kedua kali akan dihelat pada Oktober mendatang.
“Kami sudah jadwalkan. Rencananya Oktober akan kembali digelar Job Market Fair,” tuturnya.
Pameran bursa kerja bulan ini digelar selama tiga hari mulai 20 - 22 Mei 2014 di Balikpapan Sport and Convention Centre (BSCC) Dome. Pameran dibuka mulai pukul 08.00 Wita dan berakhir setiap pukul 15.00 Wita.
Tercatat ada 92 perusahaan yang ambil bagian dalam pameran bursa kerja kali ini dengan 3.800 lapangan kerja yang tersedia. Adapun, untuk posisi kerja yang tersedia mencapai 421 lowongan.
Peran Pendatang
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Balikpapan Fahrudin Harami mengatakan ada peranan dari pendatang terhadap pengangguran karena ada yang belum memiliki keterampilan untuk memasuki dunia kerja. “Sementara ada juga pendatang yang kemudian mengurus kartu pencari kerja sehingga terdata sebagai pengangguran di Balikpapan,” katanya.
Karena penerapan KTP elektronik sudah berlangsung, Fahrudin mengaku penyaringan pendatang hanya yang sudah bekerja untuk masuk ke Balikpapan menjadi tidak bisa dilakukan lagi. Sebelumnya, Pemkot Balikpapan menerapkan kebijakan adanya uang jaminan kepada pencari kerja yang menjadi pendatang di Kota Minyak.
Fahrudin menyebutkan belum menghitung pengaruh kebijakan KTP Elektronik terhadap peningkatan jumlah pengangguran. Namun, keberadaan KTP Elektronik ini juga penting untuk menghindari adanya identitas ganda dari penduduk.
Adapun upaya untuk menekan angka pengangguran yakni melalui pelatihan tenaga kerja yang langsung disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, akan ada konektifitas antara permintaan dan penawaran yang akan menekan jumlah pengangguran.
