Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Bekasi Beli Lahan Kosong 4.000 Meter Persegi

Kota Bekasi mengalami krisis Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat maraknya pembangunan apartemen dan mal serta sejumlah minimarket. Kondisi tersebut membuat Pemkot Bekasi akhirnya membeli lahan di area Taman Kartini seluas 4.000 meter persegi.
Pemkot Bekasi beri lahan seluas 4.000 meter persegi/Bisnis.com
Pemkot Bekasi beri lahan seluas 4.000 meter persegi/Bisnis.com

Bisnis.com, BEKASI - Kota Bekasi mengalami krisis Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat maraknya pembangunan apartemen dan mal serta sejumlah minimarket. Kondisi tersebut membuat Pemkot Bekasi akhirnya membeli lahan di area Taman Kartini seluas 4.000 meter persegi.

Erwin Guwinda, Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang Dinas Tata Kota Pemkot Bekasi, mengakui bahwa Kota Bekasi mengalami krisis RTH. Oleh sebab itu, Pemkot berupaya keras membeli lahan untuk dijadikan taman kota atau hutan kota. Hingga saat ini, kata dia, pembelian lahan memasuki tahapan negoisasi harga lahan milik warga setempat. Kendati demikian, pihak Pemkot menyerahkan kepada tim penilai yang bakal menentukan besaran harga tanah.

“Kami sudah menyerahkan kepada pihak ketiga. Artinya kami tidak bisa membeli secara langsung. Tim itu nanti bekerjasama dengan petugas dari Badan Pertanahan Negara (BPN),” papar Erwin kepada Bisnis, Senin (19/5).

Menurut informasi yang diperoleh Erwin, warga setempat mematok harga untuk pembebasan tanah Rp3 juta per meter persegi. Namun demikian, kata dia, Pemkot akan mempertimbangkan lebih jauh mengenai besaran harga tanah yang cocok di area tersebut.
Pihaknya mengatakan mestinya warga tidak menawarkan harga terlalu tinggi lantaran tanah yang bakal dipakai untuk kepentingan publik. Mengenai penggunaan taman kota di Jl Kartini, Erwin memastikan seluruh warga sekitar menyetujui konsep Pemkot membuat RTH.

“Keputusan akhir mengenai penentuan harga tanah ada di pengadilan. Mau tidak mau, baik pemerintah maupun pemilik tanah harus mematuhi putusan hakim,” paparnya.

Erwin memaparkan area lahan kosong di Kota Bekasi kian tahun makin menyempit. Saat ini, ujarnya, total lahan keseluruhan di Kota Bekasi sekitar 21.000 hektare yang tersisa hanya 4.500 hektare lahan kosong. Artinya, mayoritas lahan di Kota Bekasi sudah difungsikan untuk pendirian apartemen, mal dan sejumlah toko modern lainnya.

“Makanya butuh kerja ekstra agar RTH di Kota Bekasi tetap ada,” ulas dia.

Kepala Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Yunita menambahkan untuk membuat RTH perlu dilakukan upaya penghijauan dengan penanaman pohon secara menyeluruh.

Menurut dia, BPLH Kota Bekasi memfasilitasi program penghijauan dengan mengalokasikan dana APBD sebesar Rp200 juta untuk membeli bibit pohon sebanyak 3.000-an buah. Ribuan pohon itu telah ditanam dan tersebar merata di pelbagai kecamatan dan titik yang dianggap masih gersang.

“Secara keseluruhan pohon yang sudah ditanam dari 2006-2013 sebanyak 57.400 buah. Kami juga dibantu dari pecinta lingkungan dan donatur lainnya yang turut menanam pohon dari 2009-2013 sebanyak 291.898 buah,” tutur dia.

Yunita mengatakan program penghijauan yang selama ini telah berjalan berada di taman kota atau hutan kota. Namun belakangan terakhir, penanaman pohon menyasar ke sejumlah aliran sungai dengan maksud mengurangi resapan limbah yang masuk ke permukiman penduduk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper