Bisnis.com, SAMARINDA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim memprediksi ekonomi Kaltim pada kuartal II/2014 mengalami perbaikan dengan laju inflasi lebih terjaga. Pertumbuhan ekonomi Kaltim diprediksi berkisar 2,2%-2,7% dan inflasi sekitar 7,5%-7,9%.
"Peningkatan permintaan domestik menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim. Ini juga didukung perbaikan ekonomi global yang memberikan dorongan pada permintaan komoditas," jelas Kepala BI Kaltim Ameriza M Moesa, Senin (19/5/2014).
Kuartal II/2014, BI Kaltim memprediksi sektor pertanian tumbuh kisaran 7,6%-8,1%, meningkat setelah alami perlambatan pada kuartal sebelumnya tercatat 6,89%. Perlambatan terjadi pada subsektor tanaman bahan pangan dikonfirmasi produksi padi sawah.
Sementara itu, sektor industri pengolahan Kaltim pada kuartal ll/2014 diprediksi masih akan alami kontraksi/penurunan 1,1% - 1,6%, kendati diproyeksikan membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 1,67% (yoy). Adapun sektor pertambangan diperkirakan tumbuh 0,0%-0,5%.
BI Kaltim mencatat kuartal I/2014 pertumbuhan ekonomi Kaltim 2,44% lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal IV/2013 mencapai 1,69%. Struktur ekonomi Kaltim dalam 10 tahun terakhir semakin didominasi oleh sektor non migas yakni pertambangan batubara menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim kuartal I/2014.
"Produksi batu bara PKP2B Kaltim saat ini tumbuh 4,16% (yoy). Sentimen positif datang dari India yang sektor manufakturnya ekspansi sejak awal 2014.Dari sisi harga batu bara terjadi perbaikan sehingga mendukung pertumbuhan produksi batubara Kaltim," ujar Ameriza.