Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Laut China Selatan: Protes Anti-China Belum Pengaruhi Ekonomi Vietnam

Kekhawatiran terhadap protes anti-China di Vietnam bakal meredam arus investasi dan pertumbuhan ekonomi belum terbukti. Pasalnya, arus modal masuk dalam pasar saham justru menunjukkan sebaliknya.

Bisnis.com, HANOI— Kekhawatiran terhadap protes anti-China di Vietnam bakal meredam arus investasi dan pertumbuhan ekonomi belum terbukti. Pasalnya, arus modal masuk dalam pasar saham justru menunjukkan sebaliknya.

Investor asing tercatat menjadi pembeli saham di bursa Ho Chi Minh City Stock Exchange setiap hari sejak Jumat (18/4), pembelian terpanjang sejak Januari tahun ini, diikuti dengan valuasi ke level terendah selama 4 bulan terakhir.

Bahkan, ketika acuan VN Index merosot 8,8%, investor asing justru menambahkan kepemilikannya sekitar US$93 juta.

Beberapa perusahaan misalnya Advance Emerging Capital, Samsung Asset Management and Jefferies Group Inc. menyatakan pihaknya masih optimistis terhadap ekonomi Vietnam.

Lebih lanjut, prospek ekonomi Vietnam yang positif itu didukung oleh inflasi yang stabil, upaya pemerintah untuk ‘membersihkan’ kredit macet, dan kelanjutan negosiasi pakta perdagangan Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP) yang diprediksi melecut ekspor.

Sikap bullish investor asing tersebut tentunya mendukung upaya pemerintah untuk menggenjot ekonomi Vietnam yang diprediksi Bank Dunia bakal terakselerasi 5,4% pada tahun ini.  

“Kami masih positif terhadap ekonomi Vietnam. Penguatan ekonomi Vietnam masih akan berlanjut,” kata Samir Shah, Manajer Investasi Advance Emerging Capital di London.

Pada saat yang sama, aksi anti-China di Vietnam memaksa Pemerintah China untuk mengevakuasi lebih dari 3.000 warga negara China dan begitu pula dengan Taiwan.

Protes keras dari masyarakat Vietnam tersebut merupakan buah dari aksi sengketa wilayah antara Vietnam dengan China atas Laut China Selatan.

“Meskipun meningkatnya ketegangan belum terasa, tetapi skenario terburuk dapat mengarah ke embargo perdagangan atau pembekuan investasi dari China,” tambah Sean Darby, Ketua Ekuitas Global Jefferies Group Inc. di Hong Kong.


 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper