Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orangutan Luka Bacok Diselamatkan Warga dari Sekitar Perkebunan Sawit

Petugas Taman Nasional Kutai (TNK) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menemukan seekor orangutan terluka parah diduga akibat penganiayaan, Rabu (14/5/2014) malam.
Orangutan yang kini dirawat Centre for Orangutan Protection (COP), Kamis (15/5/2014). Ancaman habitat terhadap orangutan di Kaltim semakin tinggi akibat pembukaan perkebunan kelapa sawit./Bisnis
Orangutan yang kini dirawat Centre for Orangutan Protection (COP), Kamis (15/5/2014). Ancaman habitat terhadap orangutan di Kaltim semakin tinggi akibat pembukaan perkebunan kelapa sawit./Bisnis

Bisnis.com, SAMARINDA -- Petugas Taman Nasional Kutai (TNK) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menemukan seekor orangutan terluka parah diduga akibat penganiayaan, Rabu (14/5/2014) malam.

Orangutan yang terluka bagian gigi dan gusi serta kepalanya terkena bacokan itu dibawa oleh seorang warga dari sekitar perkebunan kelapa sawit. 

"Warga menyerahkan kepada petugas TNK. Kemudian, kami langsung koordinasi Badan Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Provinsi Kaltim untuk pertolongan segera," jelas Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kutai (TNK) Wilayah I Sangata, Hernowo Supriyanto, Kamis (15/5/2014).

Saat ini, orangutan diserahkan BKSDA ke Centre for Orangutan Protection (COP) yang merawatnya. Belum diketahui pelaku penganiayaan orangutan tersebut. Namun, petugas TNK telah melaporkannya ke Polsek Bengalon Polres Kutai Timur untuk menindak lanjuti kasus penganiayaan hewan yang dilindungi ini. 

"Orangutan yang alami luka-luka ini diperkirakan bukan dari kawasan TNK. Namun, warga merasa kasihan yang menyerahkan orangutan kepada kami untuk mendapat pertolongan dan kepolisian kini sedang menyelidiki kejadian penganiayaan orangutan ini," ujar Hernowo.

Orangutan saat ini habitatnya hutan di Kaltim semakin terancam akibat pembukaan perkebunan kelapa sawit. Orangutan ini kerap masuk ke kebun sawit untuk mencari makan masih sebagian dianggap hama yang perlu dibasmi meski pemerintah dan LSM terus sosialisasi agar hewan ini dilindungi. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper