Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Pengangguran Ganggu Pemulihan Zona Euro

Meski perekonomian memulih dan survei-survei menegaskan hal tersebut, tingkat pengangguran di Zona Euro masih menyentuh rekor. Sinyal ekspansi Zona Euro tampaknya belum menemui titik terang, sebelum pasar tenaga kerja ikut memulih.

Bisnis.com, FRANKFURT - Meski perekonomian mulai pulih dan survei-survei menegaskan hal tersebut, tingkat pengangguran di Zona Euro masih menyentuh rekor.

Sinyal ekspansi Zona Euro tampaknya belum menemui titik terang, sebelum pasar tenaga kerja ikut memulih.

Bagi gubernur European Central Bank, Mario Draghi, inilah ketakutan terbesarnya, ketika kondisi pengangguran menjadi struktural.

Tingkat pengangguran blok mata uang Euro per Maret 2014 adalah 11,8%, mendekati rekor yang pernah terjadi yaitu 12%.  Angka ini dinilai dapat mengganggu proses pemulihan zona 18 blok tersebut.

Kondisi pengangguran yang masih tinggi pun menjadi salah satu alasan Draghi untuk tetap melakukan pelonggaran kebijakan moneter, melalui stimulus berkelanjutan.

Padahal, kondisi perekonomian zona euro tengah menunjukkan pemulihan, ditandai dengan optimisnya prediksi para ekonom.

Menurut 40 ekonom yang disurvei Bloomberg, poduk domestik bruto (PDB) Zona Euro diperkirakan menanjak 0,4% per Maret 2014.

Nilai ini merupakan nilai ganda dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya, dan tingkat tertinggi sejak awal 2011. Zona Euro berhasil keluar dari resesi terpanjangnya pada kuartal II/2013.

Kamis (15/5) Badan Statistik Uni Eropa akan merilis data perolehan PDB. Di hari yang sama, Jerman, Perancis, Italia, Austria, dan Belanda juga akan merilis perolehan PDB nasional mereka.

Negara perekonomian terbesar Zona Euro, Jerman, diprediksikan tumbuh 0,7%.

"Pemulihan masih dalam proses. Meski proses berjalan lambat, perekonomian menunjukkan pertumbuhan moderat," kata Draghi pekan lalu setelah ECB memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada rekor terendah, 0,25%.

Menurutnya, dewan ECB sepakat untuk terus melakukan langkah-langkah pengelolaan inflasi.

Sementara itu, Badan Statistik Uni Eropa juga akan merilis estimasi awal perolehan indeks harga konsumen untuk bulan Mei, pada 3 Juni mendatang.

Jika perolehan lebih dari 0,5% seperti perolehan pada Maret, nilai terseuit masih jauh di bawah target ECB untuk menjaga inflasi di bawah 2%.  Tingkat inflasi Zona Euro sendiri telah bertahan pada tingkat lebih rendah dari 1% sejak Oktober 2013.

Draghi akan mempresentasikan proyeksi makroekonominya yang telah direvisi ketika para pengambil kebijakan melaksanakan pertemuan di Frankfurt Juni mendatang.

Maret lalu, ECB mengestimasi pertumbuhan sebesar 1,2% tahun ini,  1,5% pada 2015,  dan 1,8% pada 2016. Sepanjang 2014, inflasi diprediksi berada pada tingkat 1%, terakselerasi 1,5% pada 2016.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper