Bisnis.com, SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat sektor pertambangan dan pertanian mendorong laju pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada kuartal I/2014.
Laju pertumbuhan sektor tambang mencapai 0,29%, yang ditopang kenaikan subsektor pertambangan tanpa migas 1,56%.
"Sektor tambang memberikan andil pertumbuhan ekonomi Kaltim kuartal I/2014 sebesar 0,12%, sedangkan sektor pertanian alami peningkatan 10,02% setelah kuartal sebelumnya alami penurunan 1,04%. Sektor pertanian beri andil pertumbuhan kuartal I ini 0,7%," ujar Kepala BPS Kaltim, Aden Gultom, Jumat (9/5/2014).
Perekonomian Kaltim berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku triwulan I 2014 mencapai Rp 110,9 triliun dengan migas atau Rp 75,3 triliun tanpa migas. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 31,10 triliun dengan migas atau Rp 22,9 triliun tanpa migas.
"Pertumbuhan ekonomi Kaltim kuartal I/2014 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year on year) tumbuh 2,44%, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal I/2013 yang besarnya 1,13%. Sedangkan, dibanding kuartal IV/2013 atau q to q tumbuh 0,72%," jelas Aden Gultom.
Ditinjau dari sisi penggunaan, kuartal I/2014 ini komponen ekspor dan impor Kaltim alami pertumbuhan negatif masing-masing 7,46% dan 16,32%.
Namun, jika dihitung berdasar neraca perdagangan di Kaltim, pada kuartal I ini alami surplus Rp 66,5 triliun.
"Khusus untuk pengeluaran konsumsi pemerintah pada kuartal I/2014 sebesar Rp 6,8 triliun, alami kontraksi 9,11% yang dipengaruhi masih rendahnya realisasi atau penyerapan anggaran pemerintah di awal 2014. Namun, jika dibanding akuartal I/2013 pengeluaran pemerintah tumbuh positif 4%," kata Aden Gultom.
Sementara itu, kondisi investasi di Kaltim awal 2014 masih belum menunjukan pergerakan positif. Hal ini ditunjukan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku pada kuartal IV/2013 sebesar Rp 17,4 triliun, turun menjadi Rp 17 triliun pada kuartal I/2014.