Bisnis.com, JAKARTA--Perlindungan hak kekayaan intelektual diakui memiliki kaitan dengan perdagangan global dan ekonomi internasional, terutama di industri kreatif.
Hal itu disampaikan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin dalam peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-14 di Hotel Manhattan, Jakarta. Hari Kekayaan Intelektual jatuh tiap 26 April.
"Secara ekonomi, hak kekayaan intelektual [HKI] bersifat mudah mengakomodasi perubahan. Asetnya tidak mengalami depresiasi, justru bertambah," paparnya, Senin (5/5/2014).
Amir mengatakan semakin maju HKI suatu negara, semakin berkembang ekonomi negara tersebut. Industri kreatif yang terlindungi dapat memberi kontribusi bagi produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja.
Menurutnya, PDB Indonesia dari industri kreatif berasal dari industri fesyen, musik, film, serta permainan interaktif.
Terkait tema Hari Kekayaan Intelektual tahun ini yaitu Movies: A Global Passion, Amir menuturkan film adalah produk komplit perlindungan HKI karena mengandung unsur hak cipta, paten, serta desain industri. Film pun dipandang sebagai bentuk investasi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan HAM kembali memberikan penghargaan HKI kepada para kreator dan inovator HKI. Berikut daftarnya:
- Idris Sardi, atas karya dan prestasi di bidang musik
- Muhammad Ihsan Akhirulsyah, atas penemuan di bidang paten sebagai inventor sistem e-fishery
- Dr. Warsito Purwo Tarwo, dengan prestasi di bidang paten untuk alat pembasmi kanker otak dan payudara
- Film The Raid 2: Berandal, untuk kategori Film Hak Cipta Ekonomi Kreatif
- Yos S. Theosabrata, atas prestasi mengembangkan HKI melalui desain industri
- Helianti Hilman, atas prestasi menjadikan produk pertanian Indonesia menjadi terkenal di dunia internasional
- Asep Sunandar Sunarya, karena telah melestarikan wayang golek
- Afgan Syahreza, sebagai penyanyi dan sekaligus ditunjuk menjadi Duta HKI 2014
