Bisnis.com, SEMARANG--Kondisi jalan yang kurang baik dan regulasi perpajakan di Indonesia membuat pasar mobil sedan makin menyusut di bawah 3%.
Direktur PT Mandalatama Armada Motor atau Honda Semarang Center Sumantri mengatakan saat ini pangsa pasar mobil sedan makin mengecil. Beberapa tahun lalu, market share-nya mencapai 3,7% dari total penjualan, kemudian turun menjadi 3,4%, dan menjadi sekitar 3% pada akhir 2013.
"Memang selalu mengecil pasarnya, sekarang tinggal sekitar 3%. Misalnya, total penjualan mobil di Jateng-DIY 110.000 unit, 3.300 unit merupakan sedan," ujarnya, Selasa (29/4/2014).
Sumantri mengatakan rendahnya minat konsumen di Jateng terhadap mobil tipe sedan a.l. disebabkan oleh kondisi jalan yang mayoritas tidak dalam kondisi yang baik.
"Sedan itu kan cocoknya untuk kontur jalan yang mulus, di Jateng tidak banyak jalan yang mulus, ditambah risiko banjir yang menggenangi jalan-jalan. Jadi minat beli sedan rendah," katanya.
Selain itu, karakteristik konsumen Indonesia lebih memilih mobil keluarga yang kapasitas angkutnya lebih dari lima orang. Oleh karena itu, minat untuk membeli mobil tipe multipurpose vechicle (MPV) sangat tnggi.
"Belum lagi soal perpajakan. Kalau mobil sedan itu kan kena pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang lebih tinggi daripada yang lain," tuturnya.
Rendahnya penjualan sedan di Indonesia, imbuhnya, berbanding terbalik dengan negara tetangga di Asean, seperti Thailand dan India. Negara yang menjadi basis produksi dan lokasi peluncuran All New Honda City ini, mencatatkan sedan sebagai jenis mobil terlaris.
Secara nasional, Honda Prospect Motor menargetkan penjualan sedan dapat mencapai angka 12.000 unit pada 2014 atau naik 62,47% dibandingkan penjualan tahun lalu yang tercatat sebanyak 7.386 unit.