Bisnis.com, WASHINGTON - Setelah dalam satu dekade mengalami naik- turun, pasar perumahan Amerika Serikat benar-benar memburuk, di saat banyak ekonom justru memperkirakan penjualan rumah tahunan akan meingkat.
Menurut laporan yang dikeluarkan pekan ini, penjualan kepemilikan properti AS Maret lalu anjlok 7,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini merupakan perlambatan paling besar dalam 20 bulan. Penjualan properti baru anjlok 14,5% pada Februari.
Permintaan hipotek untuk pembelian rumah juga anjlok 19% dari tahun sebelumnya, yang menandakan turunnya permintaan, bahkan pada waktu-waktu yang sebelumnya merupakan waktu musim pembelian.
Rapuhnya pasar perumahan AS muncul sebagai dampak surutnya pengaruh luar yang memicu pembelian. Suku bunga kredit meningkat dari rekor terendah ketika bank sentral menarik stimulusnya. Investor yang sebelumnya mendorong harga rumah nasional naik lebih dari 20%, kini mulai mundur.
“Lingkungan tingkat rendah serta aktivitas investasi level tinggi benar-benar bercermin pada betapa lemahnya pasar perumahan,” kata ekonom Irvine, Sam Khater.
Musim semi tahun lalu, kondisi pasar dipengaruhi oleh pembeli yang ingin memanfaatkan bunga kredit perumahan yang rendah. Pada tahun ini, kondisi pembelian amat dipengaruhi isu-isu area geografis.