Bisnis.com, SEOUL – Perekenonomian Korea Selatan tumbuh melebihi prediksi, menunjukkan momentum keberhasilan pemerintah Korsel menekan laju inflasi dan mengelola tingkat suku bunga.
Bank of Korea Kamis (24/4/2014) menyampaikan, pada periode Januari-Maret produk domestik bruto (PDB) Korsel tumbuh 0,9% dari kuartal sebelumnya. Survei yang dilakukan Bloomberg pada 13 ekonom menunjukkan nilai estimasi 0,8%. Dari setahun sebelumnya, PDB meningkat 3,9%, laju paling tinggi dalam 3 tahun.
“Ekonomi tengah berada dalam kondisi baik, terdorong oleh ekspor, konsumsi, dan lapangan kerja. Inflasi mendekati 3%,” kata ekonom Tongyang Securities, Lee Chul Hee. Ia tak menampik peristiwa tenggelamnya feri sempat mempengaruhi sentimen masyarakat.
Ekspor produk elektronik dan petrokimia Korsel memimpin pertumbuhan 1,7% pada kuartal lalu. Konsumsi swasta meningkat 0,3% melalui pengeluaran barang-barang tahan lama seperti otomobil.
Pertumbuhan terhalang oleh lemahnya investasi bisnis di Korsel, dengan pembiayaan atas fasilitas turun 1,3%. Pengeluaran pemerintah turun 0,2%
BOK menaikkan prediksi pertumbuhan Korsel dari 4%, menjadi 4,2% pada tahun mendatang. Adapun target inflasi adalah 2,5-3,5% tahun ini, meski pelemahan ekonomi di negara-negara berkembang dan tapering moneter AS masih berisiko.
Ekspor Korsel membawa mata uang Korsel, won menanjak 8% terhadap dollar selama setahun, dan konsumsi swasta meningkat. Kondisi ini mengindikasikan rumah tangga dapat mengatasi jejak utang.
Bank sentral yang konsisten memantau dampak tenggelamnya kapal feri terhadap perekonomian Korsel, memprediksi pertumbuhan akan berada pada laju tercepatnya sejak 2010 dan membantu mencapai target inflasi.