Bisnis.com, SEMARANG--Hewan ternak sapi dan kerbau di wilayah Jawa Tengah dipastikan terbebas dari penyakit surra yang sempat menyerang ternak di Pemalang dan Pekalongan pada awal 2014.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Whitono menuturkan kasus ternak yang terjangkit penyakit surra sempat terjadi pada Februari 2014.
Namun, langkah-langkah penanganan segera dilakukan sehingga tidak mewabah.
"Prinsipnya tidak mewabah, hanya pernah ada kasus dan sudah ditangani. Sekarang tidak ada kasus lagi," ujar Whitono kepada Bisnis.com, Rabu (23/4/2014).
Whitono menuturkan, pada Februari 2014, penyakit surra menyerang ternak kerbau di Kabupaten Pemalang dan Pekalongan.
"Di Kabupaten Pemalang, ternak kerbau positif surra mencapai 10 ekor, sedangkan Kabupaten pekalongan yang positif hanya 2 ekor," tuturnya.
Adapun langkah penanganan yang dilakukan dinas a.l. dengan melakukan penyemprotan lalat dan penyuntikan antiparasit pada ternak.
Sebelumnya, Badan Litbang Kementerian Pertanian meminta pelaku usaha peternakan sapi, kerbau, dan kuda mewaspadai risiko mewabahnya penyakit surra.
Wabah ini mulai muncul pada 2010 hingga 2012 dan sempat dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di sektor peternakan.
Surra merupakan penyakit yang disebabkan protozo darah Trypanosoma evansi, dan terkait erat dengan lalu lintas ternak baik nasional maupun internasional.
Pada awal 2014, wabah surra mulai menjangkiti peternakan di Banten dan Nusa Tenggara Timur. Bahkan kerugian akibat penyakit ini diestmasi mencapai Rp7 miliar.
Whitono menambahkan populasi sapi potong di Jateng tercatat mencapai 1,5 juta ekor, sedangkan sapi perah 103.000 ekor dan kerbau 65.000 ekor pada akhir 2013.
Kondisi tersebut membuat Jateng surplus daging sapi dan siap memasok 100.000 ekor sapi ke Jakarta dan Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
