Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Thailand Jaga Suku Bunga Acuan Tetap

Setelah memangkas suku bunga acuan sebagai respon krisis politik yang berkepanjangan di Thailand, kali ini bank sentral menjaga suku bunga acuan tetap.
Mata uang Bath. Bank sentral Thailand mempertahankan suku bunga tetap/Dreamstime
Mata uang Bath. Bank sentral Thailand mempertahankan suku bunga tetap/Dreamstime

Bisnis.com, BANGKOK—Setelah memangkas suku bunga acuan sebagai respon krisis politik yang berkepanjangan di Thailand, kali ini bank sentral menjaga suku bunga acuan tetap.

Mayoritas dewan anggota bank sentral Thailand memilih untuk menjaga suku bunga acuan tetap di angka 2%. Sebanyak 18 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi bank sentral menjaga suku bunga acuan tertap sedangkan sisanya menyebutkan adanya pemangkaan hingga 25 basis poin.

“Sinyal yang ingin diberikan Bank of Thailand [BOT] adalah kebijakan moneter tidak terlalu efektif dalam menggenjot pertumbuhan ketika perlambatan ekonomi diakibatkan oleh krisis politik,” kata Santitarn Sathirathai, ekonom Credit Suisse Group AG di Singapura, Rabu (23/4/2014).

Pendapat Sathirathai senada dengan komentar Gubernur BOT Prasarn Trairatvorakul yang mengungkapkan kebijakan moenetr bukanlah ‘obat ajaib’ yang dapat menyembuhkan segala permasalahan.

Untuk itu, Trairatvorakul menekankan pihaknya harus berhati-hati untuk merumuskan kebijakan moneter, termasuk pemangkasan suku bunga acuan.

Bank sentral Thailand sendiri memperkirakan ekonomi mengalami kontraksi pada kuratal I/2014 dari kuartal sebelumnya menyusul krisis politik yang terjadi akhir Oktober 2014. Krisis politik tersebut disebabkan oleh unjuk rasa anti pemerintah yang menuntut Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra.

Sementara itu, ekspor tercatat menguat pada Februari 2014 sedangkan konsumsi domestik dan investasi swasta justru melorot sejak kuartal III/2013. Tidak hanya itu, kedatangan turis merosot 8,1% pada Februari 2014 dari tahun sebelumnya. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper