Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Republik Norwegia Tine Sundtoft besok (23/4) dijadwalkan akan mengunjungi program pengelolaan hutan di Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, Norwegia menghibahkan US$1 miliar sebagai komitmen untuk program pengurangan emisi dan pelestarian hutan yang dikelola oleh REDD+ (Reducing Emmission from Deforestation and Forest Degradation). Adapun sisa hibah tengah menunggu pembentukan lembaga wali amanah yang kelak menampung seluruh pendanaan.
REDD+ merupakan badan yang dibentuk melalui Perpres No 62/2013 atas cita-cita Presiden SBY untuk memerangi karbon dan mengurangi emisi. SBY menargetkan pengurangan emisi 41% hingga 2020 mendatang.
"Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, setidaknya kita butuh 5 miliar dollar," kata Agus P Sari, anggota REDD+ yang mengurusi bidang pendanaan di Jakarta Selasa (22/4). Ia tak menampik, selain Norwegia, dibutuhkan komitmen segala pihak untuk program pengurangan emisi karbon, termasuk masyarakat dan pihak swasta.
Rabu besok Sundtoft akan berkunjung ke Kalimantan Tengah dan akan menyaksikan sendiri program yang telah dilakukan dan berbagai tantangan. Beberapa program yang tengah dijalankan oleh REDD+ yaitu green village, evaluasi rencana tatar ruang provinsi, dan percepatan pengukuran kawasan hutan.
“Nantinya Sundtoft akan melihat realisasi lapangan dan memberikan ide apa yang sebaiknya diperbaiki,” jelas Heru Prasetyo, Kepala BP REDD+.