Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sultan Brunei: Ekonomi & Maritim, Salah Satu Potensi Masalah Asean

Kesulitan dalam pertemuan-pertemuan komitmen ekonomi dan perselisihan dalam hal maritim antar negara-negara ASEAN dinilai merupakan salah satu risiko potensial di kawasan.

Bisnis.com, SINGAPURA -- Kesulitan dalam pertemuan terhadap komitmen ekonomi dan perselisihan maritim antar negara Asean dinilai salah satu risiko potensial di kawasan.

Hal itu dikemukakan Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah dalam acara Kuliah Umum Singapura ke 34 bertema Masa Depan Asean di The St. Regis Singapore, Selasa (22/4/2014).

Sultan mengatakan bahwa kawasan Asean saat ini telah mengalami banyak perubahan Summit Pertama Asean di Manila pada 1987.

ASEAN, ujarnya, telah tumbuh menjadi organisasi negara-negara kawasan yang stabil, damai dan berkembang.

Akan tetapi, lanjutnya, masih banyak persoalan yang menjadi tantangan dan potensi risiko atas wadah negaran Asia Tenggara tersebut.

"Kita melihat tren kekhawatiran atas rasa kepercayaan yang melemah. Kesulitan dalam pertemuan-pertemuan komitmen ekonomi dan perselisihan persoalan maritim yang belum terpecahkan juga merupakan risiko potensial di kawasan," ujarnya.

Dia menambahkan dalam dekade yang akan datang, Asean akan terus dihadapkan pada perbedaan dan mungkin tantangan yang lebih intens dibandingkan saat ini.

Kawasan, ujarnya, juga terus dihadapkan dengan meningkatnya kejahatan-kejahatan transnasional mulai dari terorisme, perdagangan manusia dan obat-obatan terlarang, serta keamanan cyber.

Pada saat yang sama, tambahnya, kawasan Asia Tenggara juga menyaksikan ancaman baru seperti bencana alam ekstrim dan munculnya penyakit menular.

“Mereka merupakan bahaya yang sangat dekat terhadap negara kita seiring semakin besarnya biaya ekonomi dan konsekuensi atas mata pencaharian rakyat kita. Implikasi-implikasi yang meningkat akibat globalisasi,” katanya.

Asean, ujarnya, sebagai perkumpulan negara-negara di kawasan Asia Tenggara harus memainkan peran lebih besar di kawasan dan dalam hubungan internasional untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Menurut dia, peran negara-negara anggota untuk berbicara dan menyelesaikan masalah-masalah dan isu regional melalui inisiatif dan dialog yang damai sangat krusial.

“Sangat penting bagi Asean untuk pro aktif dalam membentuk masa depan. Kita perlu lebih responsif dan berjuang untuk menjadi organisasi yang berorientasi pada rakyat,” ujarnya.

Hari ini, Sultan Brunei Darussalam hadir di Singapura untuk memberikan kuliah umum bertajuk Singapore Lecture yang diselenggarakan oleh Institute of Southeast Asian Studies.

Singapore Lecture merupakan kuliah umum yang menghadirkan para pimpinan dan pemegang posisi strategis negara-negara di berbagai belahan dunia.

Pada tahun lalu, Singapore Lecture menghadirkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah menjadi pembicara dalam Singapore Lecture ke-25 yang diselenggarakan pada 2005 lalu dengan tema Indonesia: Tantangan Perubahan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper