PKB: Koalisi Indonesia Raya Akomodasi Kepentingan Tertentu

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengaku khawatir Koalisi Indonesia Raya yang digagas politisi PAN Amien Rais, digalang hanya untuk mengakomodasi kepentingan kelompok tertentu.

"Iya kami berada di luar gerbong ini (Koalisi Indonesia Raya), karena ada kekhawatiran gerbong ini akan ditawarkan kepada capres tertentu seolah-olah gerbong ini di tangan kelompok tertentu," ujar Marwan Jafar di Jakarta, Sabtu.

Marwan mengatakan dirinya agak curiga ada agenda tertentu melalui koalisi itu yang mengatasnamakan umat Islam.

"Kalau memang niatnya tulus itu bagus, tetapi kalau ada agenda tertentu bagaimana," katanya.

Dia mengatakan ketidakadiran Mahfud MD dalam pertemuan tokoh Islam di Cikini, Kamis lalu, di mana Amien Rais menggagas Koalisi Indonesia Raya kala itu, mungkin saja disebabkan kecurigaan Mahfud atas kepentingan kelompok tertentu itu.

"Mungkin saja itu terjadi, kami bukan 'suudzon', semoga pertemuan itu menjadi awal sebuah kebersamaan, tapi dibalik itu semua karena saat ini eranya politik, maka pertemuan di Cikini itu bisa jadi semacam 'cover' untuk kepentingan tertentu," kata dia.

Sebelumnya pada Kamis (17/4/2014) terjadi pertemuan tokoh ormas dan partai Islam di Cikini yang diinisiasi oleh Koalisi Politik Islam. Ketua Pelaksana Koalisi Politik Islam Bachtiar Nasir mengatakan pertemuan itu dilakukan untuk mengajak partai Islam bergabung dalam sebuah koalisi besar.

Namun Amien Rais yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan bahwa koalisi partai Islam dalam sebuah poros tengah sudah tidak relevan, karena partai Islam tidak akan mampu memikul beban bangsa seorang diri. Sehingga Amien kala itu mengusulkan dibentuknya Koalisi Indonesia Raya yakni sebuah koalisi besar gabungan partai Islam dengan partai nasionalis.

Politisi PKS Hidayat Nur Wahid yang juga hadir dalam pertemuan itu menegaskan bahwa dalam pertemuan itu pihaknya sama sekali belum menyepakati dibentuknya Koalisi Indonesia Raya.

Menurut Hidayat, PKS hanya menyatakan kesiapan atas pembentukan partai Islam layaknya yang diinisiasi Ketua Politik Islam Bachtiar Nasir sedari awal pertemuan itu.