Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemimpin Dunia Didesak Tingkatan Akses Sanitasi Layak

Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim hari ini (Jumat waktu setempat) atau Sabtu WIB (12/4/2014) mengajak para pemimpin dunia segera menyediaan akses layanan sanitasi untuk masyarakat
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA- Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim hari ini (Jumat  waktu setempat) atau Sabtu WIB (12/4/2014) mengajak para pemimpin dunia segera menyediaan akses layanan sanitasi untuk masyarakat.

Yong Kim mengungkapkan ajakn tersebut sebagai salah satu langkah untuk memerangi kemiskinan. Pernyataan ini diberikan menjelang Pertemuan Musim Semi Kelompok Bank Dunia-IMF.

“Kita berada di sini hari ini untuk mencegah jutaan kematian yang tidak perlu, yang kebanyakan menimpa anak-anak miskin diakibatkan oleh buruknya sanitasi,” demikian pernyataan Kim seperti dikutip dari siaran per Kampanye Sanitasi yang diterima hari ini, Sabtu (12/4/2014).

Diperkirakan sejumlah 2,5 miliar penduduk dunia tidak memiliki akses terhadap jamban layak, atau sarana pembuangan limbah manusia. Sebanyak 1 miliar penduduk melakukan buang air besar sembarangan (BABS) di sungai dan ladang, sehingga bisa menyebarkan virus dan kuman dari tinja melalui makanan, air, dan pakaian.

Keberjangkitan diare yang diakibatkan oleh hal tersebut menyebabkan kematian ribuan anak setiap harinya, dan dampak dampak negatif lain, seperti terhambatnya pertumbuhan anak.

Dampak-dampak ekonomi dari kematian, penyakit, dan kerugian industri dan lingkungan tidak kalah besarnya.

Walaupun hampir 1,9 miliar penduduk dunia telah mendapatkan akses jamban layak sejak tahun 1990, sanitasi pada tingkat global tetap menjadi salah satu target tujuan pembangunan milenium yang tidak tercapai sesuai harapan.

Indonesia sendiri menghadapi tantangan besar dalam sanitasi dasar, mengingat setengah dari populasi masyarakat perdesaan tidak memiliki akses sanitasi layak, dan dari 57 juta orang yang melakukan BABS, 40 juta diantaranya tinggal di perdesaan.

Bank Dunia secara berkelanjutan telah mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses sanitasi, melalui proyek air bersih dan sanitasi yang menerapkan pendekatan programatik skala kabupaten/kota.

Kim menggarisbawahi Kelompok Bank Dunia tidak akan berhasil mencapai tujuannya, yaitu  mengentaskan kemiskinan ekstrim pada 2030 dan meningkatkan kesejahteraan 40% kalangan termiskin, tanpa memperbaiki kondisi sanitasi yang terkait langsung dengan kemiskinan.

Selama tujuh tahun terakhir, Kelompok Bank Dunia telah menyalurkan lebih dari 3 miliar dolar per tahun untuk layanan air bersih dan sanitasi, dan merupakan lembaga penyandang dana multilateral terbesar untuk air dan sanitasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper