Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Tohari mengungkapkan pihaknya sulit untuk menolak tawaran partai politik yang akan menginginkan Golkar untuk bergabung kedalam koalisi pemerintahan.
“Doktrin dalam partai Golkar itu karya siaga gatra praja, sehingga Golkar sulit menolak ajakan untuk mengelola negara,” kata Hajriyanto ketika dijumpai seusai menghadiri sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Menurutnya, sejak awal Partai Golkar memang memiliki rencana untuk berkoalisi, sebab Partai Golkar beranggapan dalam membangun pemerintahan dan menyelesaikan persoalan bangsa tidak dapat dilakukan oleh sebuah kelompok, melainkan juga membutuhkan adanya dukungan dari kelompok-kelompok lainnya.
“Koalisi harus dibentuk atas dasar bahwa menyelesaikan persoalan bangsa tidak dapat dilakuka sendiri, sehingga kalau sekali diajak berkoalisi, maka Golkar sulit untuk menolak,” ujarnya.
Meskipun demikian, Hajriyanto menyatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam memutuskan koalisi, sebab pihaknya masih menunggu pengumuman hasil rekapitulasi suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Nanti diputuskannya setelah hasil pileg yang resmi sudah keluar, kita masih menunggu hasilnya, begitu pula partai politik lainnya,” ucapnya.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat center for strategic and international studies (CSIS) dan Cyrus Network menunjukkan bahwa Partai Golkar menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 14,3%, sedangkan posisi pertama masih ditempati oleh PDI-Perjuangan dengan perolehan suara 18,90%.