Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU PRESIDEN 2014: Aburizal Bakrie (ARB) Ogah Jadi Cawapres Jokowi

Partai Golongan Karya yang keluar sebagai pemenang kedua pemilihan umum legislatif 9 April berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah jumlah survei, mengisyaratkan akan tetap memajukan Aburizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden.
     Capres Golkar Aburizal Bakrie bersama istri
Capres Golkar Aburizal Bakrie bersama istri

Hasil Perolehan Pemilu Legislatif 2014

Versi quick count Lingkaran Survei Indonesia

Suara masuk      : 98,90%

No urut

Partai Politik

Perolehan suara   (%)

1

Nasdem

6,42

2

PKB

9,02

3

PKS

6,61

4

PDI-P

19,64

5

Golkar

14,60

6

Gerindra

11,92

7

Demokrat

9,72

8

PAN

7,45

9

PPP

6,98

10

Hanura

5,26

14

PBB

1,39

15

PKBI

0,99

Ket: Nomor urut 11,12,13 ditempati partai lokal di Aceh

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Golongan Karya yang keluar sebagai pemenang kedua pemilihan umum legislatif 9 April berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, mengisyaratkan akan tetap memajukan Aburizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden.

 

“Sampai saat ini tidak ada perubahan capres. Saya terlalu tua untuk menjadi pendamping Pak Jokowi  [Joko Widodo, Gubernur DKI yang dicapreskan PDI-Perjuangan]. Saya juga tidak mungkin menjadikan Jokowi jadi calon wakil presiden (wapres) saya karena sudah dicapreskan PDI-P,” kata ARB dalam bincang-bincang singkat di TV One.

 

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Lingkaran Survei Indonesia dengan total suara masuk 98,90% pukul 10.00 WIB, PDI-P berada di urutan teratas dengan perolehan suara 19,64%, disusul Golkar 14,60%, Gerindra 11,92%. (lihat selengkapnya di tabel).

Hasil quick count bukan merupakan rujukan resmi. Perhitungan manual yang akan dilakukan oleh KPU merupakan hasil resmi dan menjadi rujukan mengikuti tahapan selanjutnya.

Jika mengacu pada hasil quick count, tidak ada satu pun parpol yang melewati angka 20% ke atas, sebagai syarat mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri.

Ketua umum Partai Golkar itu menegaskan partai yang dipimpinnya akan mendukung siapapun presiden terpilih yang akan dihasilkan dalam Pemilu Presiden pada Juli 2014.

“Kita bisa berbeda dalam pilihan pasangan capres-cawapres, namun prinsip Golkar koalisi sejati yang perlu dibentuk adalah koalisi di parlemen untuk tujuan mensejahterakan dan memakmurkan rakyat Indonesia,”  ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper