Bisnis.com, SYDNEY—Bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada rekor rendah dan mengatakan penguatan pada nilai mata uang dapat mengurangi dukungan pada perekonomian.
Gubernur Glenn Stevens mempertahankan tarif pinjaman overnight pada 2,5% dan menegaskan bahwa biaya pinjaman kemungkinan besar akan tetap stabil dalam jangka panjang.
“Penurunan nilai tukar mata uang dari level tertinggi saat ini dari tahun sebelumnya dapat membantu untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang, namun, masih lebih rendah dari pertumbuhan sebelumnya karena kenaikan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir,” katanya pada Selasa (1/4/2014).
Peningkatan jumlah pekerjaan dan lonjakan perizinan mendirikan bangunan pada tahun ini menunjukkan penurunan suku bunga menjadi 2,25% pada akhir 2011 hingga Agustus 2013 telah membantu menghindari kesenjangan pertumbuhan ketika sektor konstruksi perumahan menguat.
Dolar Australia telah menguat sekitar 4% dalam sebulan terakhir sehingga meningkatkan spekulasi di kalangan ekonom, bahwa suku bunga akan mengalami penurunan lebih lanjut.
“Pejabat bank sentral lebih menyukai bertahan pada suku bunga acuan saat ini selama mungkin hingga dapat memastikan bahwa perekonomian memiliki basis yang kuat,” kata Savanth Sebastian, Ekonom Commonwealth Bank of Australia di Sydney.
Dolar Australia yang pada pekan lalu mengalami penguatan ketika Stevens mengatakan terdapat tanda-tanda awal yang menggembirkan pada sektor konsumsi domestik, pada Selasa (1/4/2014) terdepresiasi menjadi 92,65 sen AS dari 92,82 sebelum keputusan mempertahankan suku bunga.