Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Kondisi buruk harus dialami pasien yang menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah di Kalimantan Timur.
Anggota DPRD Kalimantan Timur Siti Qomariah dalam jaring aspirasi atau resesnya mendapatkan adanya pasien pengguna Jamkesda yang tidak mendapatkan makanan saat rawat inap di salah satu rumah sakit di Samarinda.
Hal itu sontak semakin memperjelas kekhawatiran masyarakat bahwa pasien yang berobat menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah tidak mendapat perlakuan yang sama dengan pasien non-Jamkesda.
"Memang telah banyak keluhan pasien Jamkesda yang tidak dilayani dengan baik, bahkan sampai ada info bahwa pasien Jamkesda ada yang tidak mendapatkan makanan. Ini harus ditanggapi serius, jangan sampai terjadi lagi hal demikian," kata Siti Qomariah di Samarinda, Minggu (30/3/2014).
Siti Qomariah yang juga disapa Qamay berharap ada upaya perbaikan sistem pelayanan terutama bagi pasien Jamkesda.
Sebab ia melihat pasien Jamkesda terkesan diacuhkan. Menurutnya masalah kesehatan perlu diperhatikan.
Dia juga menyayangkan banyak caleg yang ingin memperhatikan mereka di rumah sakit terganjal aturan tidak boleh bersosialisasi di lokasi itu.
"Jangan sampai ada laporan serupa mengenai pasien Jamkesda. Mereka harus mendapatkan pelayanan yang layak. Sebab, seperti pasien umum lainnya, pasien Jamkesda juga membayar. Bedanya mereka dibayari oleh pemerintah daerah," kata Qamay.
Seharusnya cara pandang pengelola rumah sakit terhadap pasien dirombak total. Pasien jangan dipandang dari kemampuan finansialnya, tapi bagaimana memberikan pelayanan agar kesehatan dan kepulihan yang diinginkan semua pasien bisa terwujud, lanjut Qamay.
"Bayangkan kalau keluarga kita sebagai pasien Jamkesda menerima perlakuan berbeda di rumah sakit. Pastilah kita akan protes. Semestinya pengelola rumah sakit membayangkan keluarga mereka yang berada di posisi ini, agar mereka tahu rasanya," kata Qamay.