Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Apa Ya, Kok Menag Ngomong Soal Islam Pemarah?

Menteri Agama Suryadharma Ali mingimbau umat Muslim dapat terus-menerus mengkampanyekan secara konsisten ajaran rahmatan lil alamin, Islam ahlussunah wal jamaah, modern, ramah dan tidak menjadi Islam yang pemarah.
Menteri Agama Suryadharma Ali
Menteri Agama Suryadharma Ali

Bisnis.com, YOGYAKARTA --Isu Islam Pemarah tiba-tiba muncul dari pernyataan Menteri Agama saat berada di Yogyakarta.

Menteri Agama Suryadharma Ali mingimbau umat Muslim dapat terus-menerus mengkampanyekan secara konsisten ajaran rahmatan lil alamin, Islam ahlussunah wal jamaah, modern, ramah dan tidak menjadi Islam yang pemarah.

Para guru madrasah dan siswa madrasah diharapkan juga menjadi teladan dan model yang baik di masyarakat dalam hal pemahaman, pemikiran dan akhlaq, kata Suryadharma Ali ketika memberi sambuan pada acara deklarasi madrasah tahfidz Al Qur'an di Gedung Amongraga Yogyakarta, Minggu (30/3/2014) pagi.

Ia juga mengingatkan tokoh agama dan ulama agar gerakan masyarakat mengaji yang sudah digulirkan dapat disukseskan ke depannya.

Sebab, kata dia, Al Quran tidak hanya perlu dibaca dan dihafal, tetapi lebih dari itu juga dikaji isi dan kandungannya agar dapat dijadikan landasan dan praktik dalam kehidupan masyarakat.

Ia menambahkan pula bahwa salah satu fenomena merosotnya moral dan karakter bangsa adalah karena masyarakat muslim-terutama adalah anak-anak-mulai enggan mengaji dan mengkaji Al Quran di masjid, mushola, atau surau.

Akibatnya, Al Quran tidak dibaca lagi. Apalagi dikaji ajarannya yang mengusung nilai kedamaian dan antikekerasan. Al Qur'an cenderung tidak lagi dijadikan pegangan hidup.

Menurut Suryadharma Ali, momentum deklarasi tahfidz tersebut memiliki makna dalam meneguhkan dan memperkuat komitmen soal pemberantasan buta huruf Al Quran di kalangan umat Islam.

Pengertian buta huruf Al Quran dalam konteks kekinian tidak hanya terbatas pada buta baca tulis melainkan juga dalam pengertian buta isi atau kandungan Al Quran.

Pada akhir sambutannya Menag Suryadharma Ali minta jajaran pendidikan Islam agar dapat mengkaji dari sisi anggaran bagaimana ke depan para penghafal Al Quran di seluruh Tanah Air dapat dibebaskan dari seluruh biaya pendidikan. Bukan hanya pada lapisan sekolah dasar, tetapi juga sampai perguruan tinggi.

Jika yang bersangkutan sudah mahasiswa, biaya pendidikannya pun diperhatikan hingga dapat menyelesaikan kuliahnya, kata Suryadharma Ali yang mendapat sambutan ribuan santri dan para guru di daerah tersebut.

Hadir pada acara deklarasi madrasah tahfidz tersebut Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Dirjen Bimas Hindu Ida Bagus Yudha Tri Guna, Sesditjen Pendis Kamaruddin Amin, Kakanwil Kemenag DI Yogyakarta Maskul Haji, Kakanwil Kemenag Jateng Haeruddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper