Bisnis.com, JAKARTA - Ajal menjadi salah satu rahasia Sang Pencipta. Pegolf profesional Wayne Perske merasakan hal tersebut.
Kalau saja bukan karena undian, dia mungkin menjadi salah satu penumpang Boeing 777-200ER Malaysia Airlines (MH370) yang hilang dalam penerbangan rute Kuala Lumpur-Beijing pada 8 Maret lalu.
Ayah dua anak berusia 39 tahun dari Brisbane itu dijadwalkan bermain di Beijing dalam babak kualifikasi PGA China.
Dia sudah memesan tiket Penerbangan MH370, namun 24 jam sebelum take-off, dia diberitahu bahwa hasil undian menunjukkan dia bermain di pekan kedua kualifikasi, bukan pekan pertama.
Urung ikut penerbangan yang kemudian diumumkan jatuh di selatan Samudera Hindia, dia balik lagi ke rumahnya di Brisbane.
"Too bloody close for comfort!" (Nyaris saja), tweet dia pada 8 Maret atau hari ketika pesawat itu hilang.
Jumat pagi dia berkata kepada Radio 2UE bahwa dia merasa sangat beruntung bisa berkumpul di rumah bersama istri dan anak-anaknya.
"Saya tentunya mengikuti berita itu (ketika saya di Brisbane)," kata dia, "membayangkan apa yang telah terjadi".
"Ini perasaan yang aneh. Menjelajah dunia selama 15 tahun untuk bemain golf, itu satu hal yang hanya menimpa orang lain...pesawat jatuh..Seiring berjalannya waktu, saya merenung," kata kepada Sidney Morning Herald.sebagaimana dikutip Antara.
Pihak berwajib Malaysia mengungkapkan bahwa penerbangan Malaysia Airlines MH370 kemungkinan besar jatuh ke Samudera Hindia Sabtu 8 Maret antara pukul 08.11 dan 09.15 pagi hari itu karena kehabisan bahan bakar atau avtur.
Sebagaimana dilaporkan harian The West Australian, Menteri Pertahanan dan penjabat Menteri Perhubungan Hishammuddin Hussein mengatakan detail terbaru informasi ini adalah hasil dari teknologi yang belum pernah digunakan sebelumnya dalam melacak momen terakhir MH370 selama perjalanan mautnya tersebut.
Komunikasi lengkap terakhir MH370 tertangkap oleh sebuah satelit milik Inmarsat yang menjejak dua koridor pencarian yaitu koridor utara dan koridor selatan pada pukul 8.11 pagi.
"Antara pukul 8:19 pagi dan 9:15 pagi semua komunikasi hilang," lapor harian yang terbit di Perth, Australia Barat tersebut.
Pihak berwenang lalu menyimpulkan bahwa MH370 jatuh ke selatan Samudera Hindia di antara masa 56 menit tersebut karena kehabisan bahan bakar avtur. (ant/yus)