Bisnis.com, JAKARTA—Isu kebijakan mobil murah ramah lingkungan yang menambah persoalan energi menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (26/3/2014), selain soal penguatan rupiah yang kian terbuka serta perlunya Indonesia membuka pasar baru untuk mendongkrak ekspor.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Mobil Murah Jadi Masalah Energi
Kebijakan mobil murah ramah lingkungan menambah persoalan energi. Dari sisi fiskal, kebijakan ini akan menambah beban subsidi energi. Dari sektor energi secara umum, hal ini akan menambah persoalan penyediaan pasokan bahan bakar minyak (KOMPAS).
Ajang Spekulasi Rupiah Digergaji
Harapan terhadap penguatan rupiah kian terbuka karena mulai besok pasar keuangan Singapura akan menghentikan penggunaan acuan harga US$/IDR (IDR/WAP) di pasar non deliverable Froward (NDF). Sebagai gantinya, peserta pasar NDF akan beralih menggunakan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (IDR Jisbor) sebagai acuan transaksi, mulai 28 Maret 2014 (KONTAN).
Neraca Perdagangan Bisa Kembali Surplus
Indonesia perlu aktif mencari pasar baru untuk mendongkrak ekspor yang pada tahun 2013 hanya US$182,57 miliar, turun 3,92% dari setahun sebelumnya. Pada saat yang sama, impor harus diperketat untuk menjaga agar neraca perdagangan tetap surplus. Langkah cepat yang bisa dilakukan adalah pengurangan subsidi BBM, serta pengetatan impor BBM, minyak mentah, dan impor barang konsumsi (INVESTOR DAILY)