Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Invasi Crimea, Keanggotaan Rusia Dibekukan dari G-8

Negara-negara industri maju mengancam sanksi lebih lanjut untuk mencegah Presiden Vladimir Putin mengambil alih bagian lain dari Ukraina serta menangguhkan partisipasi Rusia dalam kelompok delapan (G-8).nn

Bisnis.comBRUSSELS--Negara-negara industri maju mengancam sanksi lebih lanjut untuk mencegah Presiden Vladimir Putin mengambil alih bagian lain dari Ukraina serta menangguhkan partisipasi Rusia dalam kelompok delapan (G-8).

Para pemimpin dari kelompok tujuh (G-7) pada Senin (24/3) menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan G-8 yang seharusnya diselenggarakan di Sochi-tempat olimpiade musim dingin-justru akan mengadakan pertemuan puncak mereka sendiri pada Juni di Brussels.

"Kami tetap siap untuk mengintensifkan tindakan termasuk sanksi sektoral terkoordinasi yang akan berdampak semakin signifikan pada ekonomi Rusia, jika mereka terus meningkatkan ketegangan pada situasi saat ini," kata G-7 dalam pernyataan e-mail setelah pertemuan di Den Haag pada Senin (24/3/2014).

Kedua belah pihak yang terlibat dalam krisis Ukraina sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya, dengan Rusia terus mengkonsolidasi pengawasan Krimea dan pasukannya di sepanjang perbatasan, hal ini menjadi konfrontasi paling serius antara Moskwa dengan AS dan sekutu sejak Uni Soviet runtuh.

"Kami bersatu dalam memberlakukan biaya ganti rugi pada Rusia atas tindakannya sejauh ini," kata Presiden AS Barack Obama di Amsterdan pada Senin (24/3/2014), yang sedang melakukan perjalanan 6 hari untuk mengikuti pertemuan puncak keamanan nuklir di Den Haag dan pertemuan dengan kepala lembaga Uni Eropa di Brussels.

G-7 yang terdiri dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Kanada dan Jepang-formasi era perang dingin-menangguhkan keikutsertaan Rusia pada G-8, sejak negara itu bergabung pada 1998.

Para pemimpin negara terkecuali Putin, seluruhnya terlihat tersenyum dalam foto berlatarkan meja konferensi yang diposting oleh Presiden Komisi Eropa Jose Barroso di Twitter. "Rusia yang perlu mengubah arah," kata Perdana Menteri Inggris David Cameron kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper