Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendidikan Kreatif Dukung Lahirnya Wirausahawan

Besarnya populasi usia produktif di Indonesia berpotensi menimbulkan gejolak sosial dan mengancam ekonomi Indonesia. Hal itu karena tidak diimbangi dengan kualitas pendidikan dan ketersediaan lapangan pekerjaan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA- Besarnya populasi usia produktif di Indonesia berpotensi menimbulkan gejolak sosial dan mengancam ekonomi Indonesia. Hal itu karena tidak diimbangi dengan kualitas pendidikan dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Akibatnya jumlah pengangguran bertambah dan angka kemiskinan meningkat. Salah satu solusinya, pengembangan pendidikan berbasis kreativitas agar melahirkan wirausahawan atau pengusaha-pengusaha muda yang bisa membuka lapangan kerja baru.

Hal itu menjadi perhatian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Ketika menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk 'Kurikulum 2013 Implementasinya dalam Pendidikan Berbasis Karakter, Multitalent dan Entrepreneurship' di Surabaya, Mohammad Nuh mengungkapkan Kemendikbud sudah mengubah kurikulum 2013 sehingga menekankan kreativitas sebagai instrumen penting pendidikan di Indonesia.

Hanya saja, tidak sedikit orang yang memprotesnya. Sebab, perubahan itu seakan membenarkan anggapan yang menyebutkan, ganti menteri ganti kurikulum. "Namun, kami lebih memilih mengambil risiko membenahi kurikulum walaupun harus menahan berbagai kiritik tajam, dibandingkan mengorbankan masa depan puluhan juta anak-anak Indonesia," tuturnya dalam siaran pers, Sabtu (22/3/2014).

Nuh yakin pendidikan berbasis kreativitas bisa mengatasi berbagai persoalan, termasuk kenakalan remaja semisal tawuran. Apalagi, di tengah kondisi Indonesia yang mengalami bonus demografi sebagai bentuk keberhasilan program KB, peningkatan kualitas pendidikan, dan suksesnya program pembangunan. "Pendidikan kita harus mampu membekali generasi kita dengan kemampuan berfikir level atas, dan basisnya adalah kreativitas," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper