Bisnis.com, SEOUL—Tingkat pengangguran musiman Korea Selatan melesat ke level tertinggi pada Februari 2014 seiring dengan meningkatnya angka pencari kerja sehingga membanjiri pasar tenaga kerja.
Tidak hanya itu, jumlah masyarakat Korea Selatan yang bekerja juga menembus rekor tertinggi selama 15 tahun belakangan. Hal tersebut mengindikasikan sinyal positif terhadap perekonomian negara Ginseng itu.
Badan Pusat Statistik Korea Selatan menunjukkan angka pengangguran bulan lalu tumbuh menjadi 3,9% dari 3,2% pada Januari 2014. Pada kesempatan yang sama, angka bekerja pada Februari meraih rekor tertinggi yaitu bertambah 308.000 orang.
Cukup kontras jika dibandingkan pada periode terendah yaitu Juni 1999 yang hanya menghasilkan 112.800 pekerjaan baru.
Data pemerintah juga mencatat angkatan bekerja dari total populasi yang berusia 15 atau lebih tua meningkat menjadi 60,6% pada Februari tahun ini dari 60,4% pada bulan sebelumnya. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juni 1999.
Selain tingkat pengangguran pada Februari tahun ini, periode Maret 2011 juga memperlihatkan jumlah yang sama yaitu 3,9%. Kedua perode itu mencetak angka pengangguran tertinggi.
”Data ekonomi itu memperlihatkan pasar tenaga kerja Korea Selatan mulai pulih sehingga berpotensi menggenjot perekonomian,”kata Park Sang-hyun, ekonom HI Investment di Seoul, Rabu (12/3).
Data ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik itu sejalan dengan komitmen Presiden Korea Selatan Park Geun Hye yang berusaha meningkatkan angka bekerja, terutama bagi perempuan dan anak muda.
Komitmen itu merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Korea Selatan untuk memacu konsumsi domestik.
Bank sentral Korea Selatan optimistis ekonomi akan terakselerasi menjadi 3,8% tahun ini dari estimasi sebelumnya yaitu 2,8%. Penguatan ekonomi Korea Selatan disebut-sebut mampu terdongkrak akibat pemulihan ekonomi dunia akibat ketergantungan negara itu dengan ekspor. (Reuters/Amanda K. Wardhani)