BISNIS.COM,SEOUL -- Produksi industri Korea Selatan turun Maret untuk bulan ketiga berturut-turut, karena pabrikan pembuat mobil masih berupaya keras menghadapi pelemahan yen, yang menguntungkan Jepang, pesaing mereka.
Produksi sektor industri pertambangan, manufaktur, gas dan listrik turun 2,6% dari Februari dan turun 3% dibandingkan dengan setahun sebelumnya, demikian Kantor Statistik Korea.
Produksi mencatat penurunan 0,9% pada Februari dibandingkan dengan kontraksi 1,2% pada Januari, menurut angka revisi.
Produksi manufaktur turun 2,5% pada Maret dibandingkan dengan Februari dan turun 3% dibandingkan dengan setahun sebelumnya, terseret oleh penurunan industri mobil dan perangkat telekomunikasi.
Produksi mobil Maret merosot 9,8% dibandingkan dengan Februari, karena produsen seperti Hyundai tertekan oleh pelemahan yen, yang telah memukul daya saing di pasar global.
Produksi chip memori, ekspor utama ke empat ekonomi terbesar di Asia, naik 1,3% dari bulan sebelumnya dan naik 5,9% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Ekonomi Korea Selatan yang bergantung ekspor itu mengalami ekspansi 2% pada 2012, merupakan pertumbuhan paling lambat dalam 3 tahun, dengan ekspor terpukul oleh melambatnya permintaan pasar utama luar negeri dan dampak dari melemahnya yen.
Pada awal bulan ini, bank sentral menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 2,6%, hanya 3 bulan setelah pemangkasan dari 3,2% menjadi 2,8%. (Antara/AFP)
EKONOMI KORSEL: Kinerja Industri Korsel Terus Melemah dalam Triwulan Pertama
BISNIS.COM,SEOUL -- Produksi industri Korea Selatan turun Maret untuk bulan ketiga berturut-turut, karena pabrikan pembuat mobil masih berupaya keras menghadapi pelemahan yen, yang menguntungkan Jepang, pesaing mereka. Produksi sektor industri pertambangan,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu