Bisnis.com, SOLO -- Tradisi intelek di kalangan dosen dinilai semakin menurun.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Lukman Hakim menyatakan bahwa intelektual dosen semakin menurun pada saat jumlah doktor dan profesor meningkat.
Lukman Hakim saat orasi ilmiah dalam rangka dies natalis ke-38 Universitas Sebelas Maret Surakarta di Solo, Selasa (11/3/2014) mengatakan, ada beberapa sebab mengapa intelektualisme di kalangan dosen perguruan tinggi semakin menurun.
Di antaranya, menurut Lukman, adalah lemahnya tradisi menulis di kalangan dosen.
Maka, kata dia, sangat tepat jika Kemendikbud saat ini memperkuat penumbuhan tradisi menulis di kalangan dosen baik dalam bentuk buku ajar, buku referensi, jurnal nasional, maupun internasional.
"Kemendikbud juga sudah mencoba memberikan penghargaan yang tinggi bagi akademisi yang mengembangkan budaya menulis," jelasnya.
Kemudian, menurut Lukman, adalah semakin maraknya penyakit para akademisi yakni berkembangnya budaya by project yaitu hidup akademisi dikendalikan oleh proyek-proyek.
Makanya, lanjut dia, tidak terelakkan jika menu sehari-hari seorang dosen adalah bagaimana mencari proyek.
"Dengan adanya budaya proyek ini menyebabkan energi dosen hanya untuk mengejar proyek, ini tentu saja akan mengurangi daya kritis dan independensi dosen untuk berkarya, sehingga menyebabkan para dosen cenderung pasif dan tidak lahir pemikiran yang lebih orisional," kata Lukman.