Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang masa akhir jabatannya pada Oktober 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui hubungan dengan Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri belum cair benar.
Hal itu diakui oleh SBY di hadapan sekitar 40 pemimpin media massa yang tergabung dalam Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) di Jakarta, Senin (10/3/2014).
Padahal, SBY telah menjadi Presiden menggantikan Megawati sejak Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) secara langsung pertama kali pada 2004 hingga hari ini.
Pengakuan tersebut muncul saat diskusi menyentuh tema politik dan calon pemimpin bangsa di masa depan. SBY menyebutkan bahwa sejumlah nama yang sudah mengajukan diri untuk menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 merupakan sahabat lamanya.
Dengan para capres tersebut, SBY mengaku sering berkomunikasi, berinteraksi, dan bertemu secara langsung. "Paling-paling dengan Ibu Mega [Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Mantan Presiden RI Megawati] yang belum cair benar hubungan saya dengan beliau. Tapi saya tetap hormati beliau, sebagai kakak," ujar SBY.
Sebagai Kepala Negara yang pernah melalui masa-masa kampanye, SBY menilai para capres tersebut mempunyai peluang, namun masih belum pasti. "Belum bisa dipastikan siapa yang akan memimpin Indonesia mulai 20 Oktober 2014 nanti. Segala sesuatu masih mungkin," ujar SBY.