Bisnis.com, KIEV—Menteri Energi Ukraina Yuri Prodan mengatakan Negara menghadapi kenaikan harga sebesar 37% untuk pembayaran gas alam dari perusahaan Rusia, setelah Gazprom OAO membatalkan diskon dan mengancam akan menghentikan pasokan.
Menurut Prodan, Ukraina akan membayar sekitar US$368,50 per 1.000 meter kubik bahan bakar pada kuartal kedua. Padahal, pada tahun lalu Rusia telah setuju untuk memotong harga dan mengaharuskan Ukraina membayar senilai US$268,50.
Namun begitu, rupanya Gazprom pada pekan lalu membatalkan diskon dan mengatakan kepada Ukraina kemungkinan akan mengulangi kejadian seperti pada 2009, ketika perusahaan yang berbasis di Moskow ini mengurangi pengiriman selama sengketa harga.
Gazprom yang memasok lebih dari separuh gas Ukraina pada tahun lalu, menyetujui diskon ketika negara ini dipimpin oleh Presiden Viktor Yanukovych, yang pada Februari lalu melarikan diri ke Rusia.
Presiden Vladimir Putin telah menolak untuk mengakui pemerintah pengganti di Kiev. Pasukan pro-Rusia telah mengambil posisi di wilayah Crimea Ukraina, yang akan mempertahankan referendum pada 16 Maret dan bergabung dengan Rusia.
“Saya akan melakukan pembicaraan dengan Komisaris Uni Eropa dan perusahaan-perusahaan pada 19 Maret di Brussels ,” kata Prodan, mengacu pada pertemuan yang direncanakan dengan Komisi Energi Uni Eropa Gunther Oettinger tentang kemungkinan substitusi untuk gas Rusia.
Prodan mengatakan, Slovakia kemungkinana akan membantu dengan transit gas. Dia juga mengatakan Ukraina perlu mengimpor sekitar 30 miliar meter kubik gas pada tahun ini dan pihak yang ketiga mungkin berasal dari Slovakia.