Bisnis.com, TASIKMALAYA - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Wahyu Purna meminta pemerintah daerah di Priangan Timur harus saling sinergi dalam mengajukan pembangunan infrastruktur.
“Dalam membangun ekonomi Priangan Timur yang diusung mesti kekuatan wilayah, pemerintah daerah tidak kerja sendiri-sendiri. Maka harus ada komunikasi termasuk mendorong peningkatan infrastruktur untuk menunjang pembangunan ekonomi,” kata Wahyu.
Menurutnya, BI berkepentingan dalam mendorong penguatan ekonomi wilayah tersebut untuk menjaga stabilitas moneter dan inflasi. Jika ekonomi wilayah stabil, inflasi juga akan turut stabil.
Kondisi ekonomi Priangan Timur, katanya, salah satunya bisa dilihat dari keadaan keuangan yang beredar di wilayah BI Tasikmalaya.
Dia menyebutkan total aset perbankan di wilayah kerja BI Tasikmalaya pada 2013 mencapai Rp17,28 triliun, dana pihak ketiga (DPK) Rp9,5 tirliun, jumlah kredit mencapai Rp19,5 tirliun, serta jumlah loan to deposit ratio (LDR) mencapai 165,9%.
“Artinya dana yang digunakan masyarakat di Tasikmalaya banyak didatangkan dari luar daerah karena DPK sendiri yang cukup kecil dibanding jumlah kredit. Sehingga kondisi ini harus ditopang dengan infrastruktur yang baik.” (Adi Ginanjar Maulana/Anep Paoji)