Bisnis.com, JAKARTA - Republik Indonesia meminta Rusia dan Ukraina dapat menahan diri dan menangani krisis melalui jalan damai.
Pernyataan itu dikeluarkan Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa usai menghadiri pelantikan Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Non Yudisial Suwardi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Marty mengemukakan bahwa Indonesia mengikuti perkembangan yang terjadi di Ukraina dengan keprihatinan yang mendalam.
Kondisi yang semula berupa persoalan instabilitas dalam negeri telah memburuk menjadi suatu krisis yang mengancam bahkan hubungan antarnegara.
Terkait hal tersebut, ia menegaskan posisi Indonesia yang selama ini mengusung prinsip menghormati kedaulatan dan integritas wilayah sebagai dasar hubungan antarbangsa.
"Dalam hal ini, kami mendorong semua pihak terkait [khususnya Ukraina dan Rusia] untuk menahan diri dan untuk mengedepankan penanganan krisis melalui jalan damai dengan menghormati hukum internasional," kata Marty.
Indonesia, lanjutnya, juga menyeru Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memikul tanggung jawab memelihara perdamaian internasional. "Intinya, Indonesia menjunjung tinggi prinsip penghormatan kedaulatan. Sama seperti [pada kasus] Suriah, Libya, Irak, Afganistan, dan Georgia. Itu konsisten kita," katanya.