Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Majalengka siapkan BUMD Garap Bandara Kertajati dan Proyek Migas

Pemkab Majalengka berencana ikut terlibat dalam pengelolaan Bandara Internasional Jabar (BIJB) Kertajati juga proyek migas.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, sedang berancang-ancang memanfaatkan peluang investasi yang ada di depan mata.

Pemkab Majalengka berencana ikut terlibat dalam pengelolaan Bandara Internasional Jabar (BIJB) Kertajati juga proyek migas.

Bupati Majalengka Sutrisno menyebutkan pihaknya telah menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah untuk menangani peluang bisnis tersebut.

"BUMD ini sekarang sudah berjalan dan membantu pemerintah daerah," kata Sutrisno kepada Bisnis di Majalengka,Senin (3/3/2014).

Menurut dia, BUMD PD Sindangkasih Multi Usaha (SMU) akan turut membantu menyiapkan infrastruktur akses jalan yang memadai agar para investor masuk ke wilayahnya.

"Tentu saja ini harus dilakukan oleh BUMD, dan sekarang ini kami sedang mempersiapkan SDM-nya agar mampu memahami laju pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi," ucap Sutrisno.

Ia menyebutkan, supaya warga di kawasan bandara tidak termarginalkan oleh pertumbuhan ekonomi, pihaknya akan menata kawasan bandara agar berdampak pada pertumbuhan daerah sekitar.

Penataan tersebut menurutnya akan dilakukan Pemkab bersama-sama BUMD.

Sutrisno menambahkan, beberapa waktu lalu ia menyampaikan permintaan pada Presiden SBY agar sebelum masa jabatannya sebagai presiden berakhir segera dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama BIJB sehingga investor cepat tertarik.

“Daripada keluar anggaran untuk perbaikan jalur Pantura yang setiap tahunnya memakan biaya lebih besar tentu lebih efisien apabila Bandara dan jalan tol [Cisumdawu] secepatnya segera diselesaikan," kata Sutrisno.

Selain proyek BIJB Kertajati, pihaknya juga menargetkan agar BUMD Majalengka bisa menggarap sumur minyak dan gas yang ada di kawasan ini.

Terlebih, sumur migas tertua dan pertama di Indonesia ada di Majalengka.

Sumur migas pertama itu bernama Waja-1, yang dibor pada 1871 oleh Jan Reerink.

Berdasarkan literatur, Jan Reerink adalah saudagar penggilingan beras pada zaman Belanda di Indonesia pada paruh kedua abad ke-19.

Reerink ditugaskan ayahnya menjaga sebuah toko kelontong di Cirebon.

"Sekarang ini tidak sedikit sumur tua yang ada di Majalengka. Kami ingin menemukan dan mengelolanya agar kesejahteraan masyarakat bisa terangkat," ujar Sutrisno.

Rencana Majalengka ini kemungkinan akan bersinergi dengan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang juga tengah merancang BUMD baru bidang minyak dan gas bumi dengan lingkup kegiatan usaha hulu. (Wisnu Wage)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdi Ardia
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper