Bisnis.com, MAUMERE--Maskapai NAM Air menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata di daerah tersebut.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur NAM Air Jeferson Jauwena dan Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera di Bandara Frans Seda Maumere dalam acara penerbangan konektivitas perdana NAM Air rute Jakarta-Denpasar-Maumere.
Dalam kerja sama tersebut, NAM Air berkewajiban menyebarkan brosur objek wisata potensial di Kabupaten Sikka kepada penumpang maskapai tersebut.
Diharapkan kiat tersebut bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
"Pada 2013 ada 17.000 wisatawan yang berkunjung ke Sikka. Pada tahun ini kami targtkan jumlah kunjungan melebihi tahun lalu karena ada penerbangan berjadwal NAM Air 4 kali dalam sepekan," ujar Yoseph Ansar Rera.
Dia menilai dibukanya penerbangan berjadwal NAM Air ke wilayah tersebut selain bisa meningkatkan jumla kunjungan wisatawan, juga makin menggairahkan sektor komoditas perikanan yang bisa memanfaatkan ruang kargo pesawat Boeing 737 500W milik NAM karena memiliki kapasitas lebih luas dibandingkan pesawat bermesin propeler.
Komoditas perikanan seperti Lobster dan Ikan Tuna dari daerah tersebut menurut Ansar memiliki pasar yang luas di Bali.
Jeferson Jauwena megatakan pembukaan rute baru tersebut merupakan wujud komitmen NAM Air sebagai feeder bagi Sriwijaya Air.
Dia melanjutkan, melalui penerbangan tersebut, diharapkan terjadi integrasi antara kedua maskapai.
Ia mencontohkan, penumpang yang ingin bepergian ke Nusa Tenggara Timur, bisa menumpang pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta ke Denpasar kemudian melanjutkan perjalanan dengan menumpang pesawat NAM Air dengan rute dari Surabaya-Denpsar-Maumere.
Selain rute tersebut, NAM juga membuka rute konetivitas Jakarta-Denpasar-Waingapu dan terus ke Kupang.
"Kami menargetkan load factor penumpang bisa di atas 85% karena rute ini belum banyak dilayani maskapai lain. Lihat saja buktinya dalam penerbangan perdana dari kapasitas pesawat sebanyak 120 seat terisi 110 seat," ujarnya.
Menurutnya NAM Air memang mengincar daera eonomi baru di Kawasan Timur Indonesia (KTI) karena pangsa pasar di daerah itu yang terus bertumbuh.
Pasalnya, daerah-daerah tersebut menjadi tujuan kunjungan dalam rangka pariwisata serta kegiatan ekonomi berbasis pertambangan dan energi.